Dicemaskan Indonesia dan Dirasakan Singapura, Apa Itu Resesi?

- 15 Juli 2020, 14:53 WIB
Singapura. (Pixabay)
Singapura. (Pixabay) /

Otoritas setempat memprediksi nilai PDB sepanjang tahun berkisar pada -7 persen sampai -4 persen, angka terendah dalam sejarah Singapura.

"Kembali dibukanya perekonomian di Singapura, kita kemungkinan akan melihat sedikit kenaikan aktivitas ekonomi pada kuartal III. Kami memprediksi kuartal III akan ada beberapa perbaikan pada kuartal III, tetapi masih di wilayah kontraksi," kata Kepala Riset dan Strategi OCBC Bank, Selena Ling.

Baca Juga: Terkuak! Begini Isi Rekaman CCTV di Lokasi Pembunuhan Editor Metro TV

Pemerintah Singapura telah menyalurkan stimulus hampir 100 miliar dolar Singapura (sekitar Rp 1.035 triliun) untuk mengurangi dampak pandemi.

Partai Aksi Rakyat, yang kembali mendominasi suara pada pemilihan umum minggu lalu, mengatakan memastikan warga Singapura mendapatkan pekerjaan jadi prioritas utama.

Sejumlah analis telah memperkirakan perekonomian Singapura akan mengalami perlambatan yang cukup dalam pada kuartal II tahun ini karena adanya karantina pada April sampai Juni. Kebijakan karantina, menurut otoritas di Singapura, merupakan "pemutus rantai" penularan Covid-19.

Baca Juga: Hari Ini 8 Tahun Lalu: Invasi Gangnam Style 'Mengguncang' dan 'Mengambil Alih' Dunia

Resesi
Lalu apa itu resesi? Dalam ekonomi makro, resesi atau kemerosotan adalah kondisi ketika produk domestik bruto (GDP) menurun atau ketika pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal atau lebih dalam satu tahun.

Resesi dapat mengakibatkan penurunan secara simultan pada seluruh aktivitas ekonomi seperti lapangan kerja, investasi, dan keuntungan perusahaan.

Resesi sering diasosiasikan dengan turunnya harga-harga (deflasi), atau, kebalikannya, meningkatnya harga-harga secara tajam (inflasi) dalam proses yang dikenal sebagai stagflasi.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x