Ukraina Mempertahankan Pertahanan Saat Pertempuran Berkobar di Wilayah Donetsk

- 12 Februari 2023, 14:13 WIB
Prajurit Ukraina menembakkan peluru mortir ke arah pasukan Rusia di posisi garis depan dekat kota Vuhledar, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di wilayah Donetsk, Ukraina
Prajurit Ukraina menembakkan peluru mortir ke arah pasukan Rusia di posisi garis depan dekat kota Vuhledar, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di wilayah Donetsk, Ukraina /REUTERS/Marko Djurica/

Tidak mungkin untuk secara independen menetapkan area kontrol masing-masing pihak, karena pertempuran di sepanjang garis depan telah melambat dalam beberapa bulan terakhir menjadi apa yang disebut kementerian pertahanan Ukraina sebagai upaya "merangkak" untuk bergerak sedikit demi sedikit.

Sementara itu, pengamat militer Ukraina Oleh Zhdanov mengatakan bahwa meskipun ada tekanan Rusia di Marynka, sebuah kota kecil yang hampir sepi dan hancur yang telah berada di garis depan sejak dimulainya perang setahun yang lalu, pasukan Ukraina berhasil menguasai wilayah tersebut.

"Pertempuran terjadi di pusat kota, tetapi tidak ada perubahan selama 24 jam terakhir," kata Zhdanov dalam sebuah video di media sosial.

Kepala Wagner, Yevgeny Prigozhin, mengatakan bahwa Moskow membutuhkan waktu dua tahun untuk menguasai seluruh wilayah Donetsk dan Luhansk di Ukraina.

Baca Juga: Jadi Cover Vogue di Tengah Perang, Presiden Ukraina Zelensky dan First Lady Zelenska Picu Kemarahan

Baca Juga: Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy Mendadak Pecat Kepala Intelijen dan Jaksa Agung

Moskow tahun lalu mengklaim kedua wilayah tersebut sebagai "republik" Rusia, sebuah langkah yang dikecam oleh sebagian besar negara di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai tindakan ilegal.

Presiden Volodymyr Zelensky dan para pejabat militer lainnya telah melakukan maraton diplomatik dalam beberapa bulan terakhir untuk mendapatkan lebih banyak senjata dan pesawat tempur dari Barat.

"Kunci keberhasilan di medan perang adalah serangan api yang efektif, yang membutuhkan jumlah senjata dan amunisi yang sesuai," kata Zaluzhnyi.***

Halaman:

Editor: Imam Ahmad Fauzan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x