GALAMEDIA - Dalam rangka Hari Anak Nasional, Direktorat Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM memberikan remisi khusus kepada 857 anak didik pemasyarakatan (andikpas).
Seluruh andikpas itu tersebar di berbagai Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA), Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), dan Rumah Tahanan (Rutan) yang ada di Indonesia.
"Ini atas dasar kepentingan kemanusiaan. Remisi juga sebagai wujud nyata kami dalam rangka mengedepankan kepentingan masa depan anak, mengurangi beban psikologis, dan mempercepat proses integrasi anak dalam menjalani masa pidananya," papar Dirjen PAS, Reynhard Silitonga.
Baca Juga: Pendapatan Jeblok, Pemerintah Arab Saudi Terpaksa Berutang dan Jual Aset
Reynhard menyampaikan hal itu sebelum memberikan surat keputusan remisi kepada perwakilan andikpas, di LPKA Bandung, Jln. Pacuan Kuda, Kota Bandung, Kamis, 23 Juli 2002. Pada acara itu, sebanyak 33 LKPA, Lapas dan Rutan di Indonesia yang menampung andikpas menyaksikannya lewat tayangan Zoom.
Dirjen PAS dalam kesempatan itu juga menyatakan, remisi yang diberikan disesuaikan dengan remisi umum sesuai dengan masa tahanan. Meski proses hukum tetap berjalan, Reynhard menyebut anak harus mendapatkan hak-haknya.
Baca Juga: Soal Temuan BPK Dana APBN Kemenhan Masuk Rekening Pribadi, Begini Langkah Prabowo Subianto
"Jadi tidak bisa kalau lima tahun atau empat tahun (vonis) dan selama itu pula mereka di penjara. Saya kira itu namanya tidak membina," kata dia.
"Lembaga pemasyarakatan itu melakukan pembinaan, dan semakin baik dilakukan potongan-potongan remisi. Hak-hak itu yang harus didapatkan oleh anak," paparnya.
Lebih lanjut Reynhard menambahkan, pihaknya juga memiliki program sekolah mandiri untuk para anak yang menjalani pembinaan. Sebagaimana amanat undang-undang, ujarnya, pendidikan anak tidak boleh terhenti saat menjalani proses pidana.
Baca Juga: Dihadang Pandemi, Industri Mamin dan Logam Dasar Masih Bertaji
"Keberadaan anak di pemasyarakatan yang menjalani pra ajudikasi, ajudikasi, dan post ajudikasi, wajib mendapatkan pendidikan," tegasnya.
"Pemenuhan akan pendidikan menjadi faktor penting yang harus disiapkan lembaga pemasyarakatan. Termasuk program pembinaan kepribadian, dan pelatihan keterampilan," sambung dia.***