GALAMEDIA - Kabupaten Subang yang sudah dinyatakan kembali ke zona hijau oleh Gubernur Jawa Barat, ternyata akan kembali melakukan rapid test atau metode cepat untuk 3.000 warganya mulai 27-30 Juli 2020 mendatang. Tidak hanya itu test usap atau swab pun tetap berlanjut hingga mencapai 8.000 warga.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Subang, dr.H.Nunung melalui Kabid. Pencegahan Penularan Penyakit (P2P), dr.Maxi, MH.Kes yang ditemui disela-sela pelaksanaan rapid test bagi pegawai Kemenhub Teminal Tipe A Subang, Kamis 23 Juli 2020 membenarkan akan adanya rapid test atau screening. Hal ini sangat bermanfaat untuk pemetaan potensi transmisi penularan Covid-19, meskipun tidak lagi masuk indikator program.
“Pelaksanaan bagi karyawan di Terminal Sukamelang ini merupakan pendahuluan karena jadual resminya akan dimulai 27-30 Juli mendatang di 40 Puskesmas dengan sasaran sebanyak 3.000 warga. Rapid test massal yang merupakan tahap ke 7 ini merupakan bantuan Dinkes Provinsi Jawa Barat,“ jelasnya.
Baca Juga: Terulang 6.800 Tahun Lagi, Malam Ini Komet Neowise Bisa Dilihat di Langit Jakarta dan Bandung
Bahkan akan terus belanjut hingga tahap ke 9 dengan sasaran masing-masing tahap sebanyak 3.000 orang. Sedangkan jumlah warga yang telah dirapid sejak tahap pertama hingga ke-6 mencapai 10.453 test dengan hasil kebanyakan negative.
“Tadi juga kan bisa dilihat, kalau dari 52 orang pegawai Kemenhub. Terminal Subang ditambah 3 orang masyarakat umum hasilnya dinyatakan non reaktif atau negative,“ kata Maxi.
Mengenai test ucap atau swab tetap berlanjut karena WHO mensyaratkan setiap daerah melakukan deteksi kepada penduduknya minimal 0,5 % dari jumlah penduduk melalui tes swab atau PCR.
Baca Juga: Bagi Peserta Seleksi CPNS Cimahi, Siap-siap September-Oktober Ada Seleksi Kompetisi Bidang
“Nah kalau kita penduduknya 1,56 juta berarti harus dilakukan test PCR sejumlah hampir 8000. Sedang saat ini kita baru melakukan test PCR sekitar 2.262 orang. Jadi bertahap akan dilakukan secara massif mulai awal Agustus yang merupakan tahap 2 sebanyak 2000 test berlanjut terus hingga mencapai angka 8.000,“ pungkas dr.Maxi.***