20 Anak Panti Asuhan Jadi Korban Kekerasan Hingga Kepalanya Dibenturkan ke Tembok, Begini Respons Mensos Risma

- 27 Februari 2023, 20:09 WIB
Mensos Tri Risma
Mensos Tri Risma /

 

GALAMEDIANEWS - Sedikitnya 20 anak panti asuhan yatim piatu dan dhuafa di Palembang, Sumatera Selatan mengalami kekerasan fisik dan verval.

Panti asuhan yatim dan dhuafa tersebut dikelola oleh perorangan yakni, H (40) yang juga sebagai pengasuh.

Peristiwa itu bermula akibat salah seorang anak penyandang disabilitas buang air besar (BAB) di celana. Tak hanya itu, anak tersebut langsung melakukan salat. Hal itu memicu kemarahan dari H.

Dengan peristiwa itu ada 20 anak yang menjadi korban kekerasan, dan sebanyak 18 anak telah dievakuasi ke Sentra Budi Perkasa. Sedangkan 2 anak usia 5,5 tahun (kembar) tidak menetap di panti, tetapi tinggal dengan orang tuanya.

Usia anak-anak yang menjadi korban kekerasan bervariasi antara 5,5 tahun hingga 18 tahun.

Baca Juga: 5 Tempat Makanan Enak di Cikarang Bekasi, Porsi Melimpah, Legendaris dengan Harga Murah Meriah

“Anak-anak mengalami pemukulan dan kekerasan verbal termasuk D anak penyandang disabilitas. Itupun diduga dipicu juga akibat himpitan ekonomi dan kondisi sakit pada setahun terakhir berupa gangguan kecemasan (dalam proses pemeriksaan lebih lanjut). Sehingga H menjadi cepat pemarah,” kata Kepala Sentra Budi Perkasa di Palembang Wahyu Dewanto seperti dilansir Antara, Senin, 27 Februari 2023.

Terkait adanya aksi kekerasan tersebut, Menteri Sosial Tri Rismaharini meresponsnya dengan memberikan instruksi penanganan kepada korban kekerasan tersebut.

"Atas arahan Ibu Menteri, 18 anak telah mendapatkan perlindungan dan pendampingan di Sentra Budi Perkasa di Palembang. Dua anak kembar, kembali ke pengasuhan orang tuanya," ujar Wahyu.

Soal proses hukum terhadap pelaku, ia mengatakan sedang berlangsung di penyidik Polresta Palembang.

Dari hasil asesmen, anak asuh mengaku, kekerasan fisik paling sering dialami pada anak-anak perempuan.

“Bentuk kekerasan macam-macam. Dari kekerasan verbal berupa hinaan dan cacian, anak-anak juga mengalami pemukulan dan benturan ke dinding,” katanya.

Untuk mengatasi trauma, Sentra Budi Perkasa memberikan layanan pemulihan psikis dan trauma pasca kejadian.

Baca Juga: 5 Jurusan Kuliah Langka dan Hanya Ada Satu-satunya di Indonesia, Apa Saja Ya?

“Petugas Sentra telah memberikan pemulihan psikis berupa trauma healing dan hypnoterapi,” katanya.

Selanjutnya Sentra Budi Perkasa berkoordinasi dengan kepolisian dan Dinsos Kota Palembang terkait perkembangan kasus dan status operasional panti asuhan.***

Editor: Shiddik Zaenudin

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x