Misi Medis Darurat Ina-EMT di Turki Berakhir, Pemerintah Indonesia Hibahkan Rumah Sakit Lapangan

- 28 Februari 2023, 19:12 WIB
Misi medis darurat pemerintah Indonesia yang merupakan bagian dari Ina-EMT (Indonesian Emergency Medical Team) secara resmi berakhir  dan diakhiri dengan penandatanganan berita acara hibah serah terima  rumah sakit lapangan ke Turki/ Twitter KBRI Ankara @indonesiaankara
Misi medis darurat pemerintah Indonesia yang merupakan bagian dari Ina-EMT (Indonesian Emergency Medical Team) secara resmi berakhir dan diakhiri dengan penandatanganan berita acara hibah serah terima rumah sakit lapangan ke Turki/ Twitter KBRI Ankara @indonesiaankara /



GALAMEDIANEWS - Misi medis darurat pemerintah Indonesia yang merupakan bagian dari Ina-EMT (Indonesian Emergency Medical Team) secara resmi berakhir pada Senin sore, 27 Februari 2023. Penyelesaian misi ini ditandai dengan penandatanganan berita acara serah terima rumah sakit lapangan Indonesia di Hasa, Hatay.

Penandatanganan berita acara serah terima itu diwakili oleh Lalu Muhammad Iqbal, Duta Besar RI untuk Turki, atas nama Pemerintah Indonesia dan masyarakat Indonesia, dan perwakilan Kementerian Kesehatan Turki, Arif Çetin.

Selanjutnya, Kementerian Kesehatan Turki akan mengelola rumah sakit tersebut. Pada kesempatan yang sama, Indonesia juga menyerahkan kembali 4 kontainer bantuan makanan siap saji dari Kementerian Pertahanan RI.

Baca Juga: 3 SMK Terbaik di Banyumas Menurut LTMPT, Cek Sekolah Pilihan Disini

"Hampir semua rumah sakit permanen di wilayah terdampak gempa telah dibuka kembali. Namun, kehadiran rumah sakit lapangan akan sangat membantu mengurangi beban rumah sakit yang sudah ada. Khususnya rumah sakit lapangan Indonesia, yang telah memberikan pelayanan paling banyak dibandingkan rumah sakit lapangan lainnya di provinsi Hatay selama 10 hari terakhir," ungkap Dubes Iqbal.

"Pemerintah Turki dan masyarakat Hatay sangat mengapresiasi kehadiran kami dan dukungan ini," tambahnya.

Upacara penutupan misi kemanusiaan Ina-EMT dan penandatanganan perjanjian hibah untuk rumah sakit lapangan tersebut dihadiri oleh Zia Polat, Gubernur Yozgat, perwakilan dari Kementerian Sosial dan Keluarga, komandan Jandarma di distrik Hasa, kepala desa, dan beberapa anggota masyarakat.

Rumah sakit lapangan yang dikelola oleh Ina-EMT ini terdiri dari 18 tenda medis yang dimiliki oleh MDMC Muhammadiyah dan Kementerian Kesehatan, serta 11 tenda perawatan yang dimiliki oleh BNPB, polisi dan TNI. Seluruh fasilitas ini terletak di sebuah kompleks bangunan di kota Hasa di provinsi Hatay, provinsi yang paling parah dilanda gempa bumi dengan kekuatan 7,8 SR pada 6 Februari 2023 lalu.

Rumah sakit lapangan Ina-EMT mempekerjakan 119 anggota staf dari Kementerian Kesehatan, MDMC Muhammadiyah, TNI, polisi, IDI, dan asosiasi khusus. Sejak beroperasi penuh pada tanggal 15 Februari 2023, rumah sakit lapangan Ina-EMT terus menerus dikunjungi oleh pasien yang melebihi kapasitas normal harian yaitu 150 pasien.

Baca Juga: Daftar 3 SMK Terbaik di Kebumen Jawa Tengah, Cek Rekomendasinya Disini

Dikatakan juga pada hari-hari sebelum misi berakhir, rumah sakit lapangan Ina-EMT mengalami lonjakan pengunjung, pihak Ina - EMT  melayani hingga 400 pasien pada pukul 12.00.

"Sangat mengharukan dan membanggakan melihat sambutan dan kepercayaan yang luar biasa dari masyarakat Hatay terhadap rumah sakit lapangan Ina-EMT," ujar Bambang SP, Kepala Misi Kemanusiaan BNPB yang kali ini mengkoordinasikan keikutsertaan Ina-EMT dalam misi kemanusiaan pemerintah Indonesia ke Turki.

Dengan berakhirnya misi medis darurat ini, maka hanya ada dua misi kemanusiaan yang sedang dijalankan oleh pemerintah Indonesia, yaitu misi perlindungan WNI di wilayah terdampak dan misi angkut udara kemanusiaan dengan perpanjangan misi pesawat angkut militer C-130 Hercules.

Pesawat dan awaknya akan terus membantu pengiriman logistik kemanusiaan ke wilayah terdampak hingga pertengahan Maret 2023 ***

Editor: Ryan Pratama

Sumber: KBRI Ankara


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x