Agustus-September Puncak Kemarau, Wilayah di Indonesia Berpotensi Alami Kekeringan

- 31 Juli 2020, 13:50 WIB
Sejumlah siswa berjalan di atas lahan sawah yang sudah mengering pada musim kemarau 2019 di kawasan Kecamatan Cibatu.(Aep Hendy/Kabar Priangan)
Sejumlah siswa berjalan di atas lahan sawah yang sudah mengering pada musim kemarau 2019 di kawasan Kecamatan Cibatu.(Aep Hendy/Kabar Priangan) /

Musim kemarau kini terjadi pada 69 persen dari 342 daerah Zona Musim (ZOM) di Indonesia. Menguatnya aliran angin Monsun Australia biasanya berkaitan dengan perkembangan sistem tekanan tinggi atmosfer di atas Benua Australia yang mendorong masa udara memiliki aliran yang lebih kuat dari biasanya.

Adapun musim kemarau telah berdampak menimbulkan potensi kekeringan secara meteorologis pada 31 persen ZOM berdasarkan indikator Hari Tanpa Hujan (HTH) berturut-turut. Deret hari kering bervariasi dalam hitungan hari hingga bulan.

Baca Juga: Anies Baswedan Sumbang Sapi Limosin, Beratnya 'Bukan Kaleng-kaleng'

BMKG mengimbau pemerintah daerah, pengambil keputusan dan masyarakat luas untuk lebih siap dan antisipatif terhadap kemungkinan dampak puncak musim kemarau terutama di wilayah yang rentan terhadap bencana kekeringan meteorologis, kebakaran hutan dan lahan serta ketersediaan air bersih.

Saat ini kecepatan angin terutama di bagian selatan Jawa dan Bali dilaporkan menunjukkan kecepatan angin yang lebih kuat 10-20 knot. Adapun besaran nilai 1 knot kurang lebih setara dengan kecepatan 0,5 meter per detik atau 1,85 kilometer per jam.

Baca Juga: Usai Ngambil Rapor, Seorang Pelajar di Bawah Umur Dicabuli Tukang Ojek di Perkebunan Teh

BMKG menyebut kota-kota di bagian selatan Jawa dan Bali juga menunjukkan suhu udara yang relatif lebih dingin sedikit dibanding bagian utara, misalnya pada siang hari Lombok.

Sebagai gambaran ketika siang hari di Denpasar berada dalam suhu 26-28 derajat Celcius maka pada saat yang sama di Semarang, Jakarta, Surabaya 30-31 derajat Celcius.

Sedangkan pada malam hingga pagi hari, suhu minimum tercatat pada 29 Juli terendah 10,4 derajat Celcius di Ruteng (NTT), Malang dan Bandung 17 derajat Celcius serta Padang Panjang 18 derajat Celcius.***

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x