Partai Republik Tolak Penundaan Pilpres AS, Donald Trump: Saya Tak Ingin Menunda!

- 31 Juli 2020, 22:43 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. /


GALAMEDIA - Sejumlah petinggi Partai Republik yang menaungi Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump menolak mentah-mentah rencana penundaan Pemilihan Presiden (Pilpres) AS 2020 pada 3 November mendatang.

Senate Majority Leader, Mitch McConnell, dan House Minority Leader, Kevin McCarthy, keduanya tidak setuju dengan gagasan Trump.Dikutip dari BBC, Trump tidak memiliki wewenang menunda pemilihan, lantaran penundaan ini harus disetujui Kongres.

Sebelumnya, Donald Trump ingin menunda Pilpres AS pada November mendatang lantaran khawatir akan penipuan dan hasil tidak akurat. Sebab pemungutan suara rencananya akan digelar melaui pos. Dia ingin menunda sampai masyarakat bisa memilih secara benar dan aman.

Baca Juga: Sempat Buron ke Luar Negeri, Djoko Tjandra kini Jadi Penghuni Rutan Salemba

Ada sedikit bukti untuk mendukung klaim Trump, tetapi dia memang sudah lama menentang pemilihan melalui pos. Sama halnya dengan klaim saat ini, menurutnya pemilihan semacam itu akan rentan terhadap penipuan.

Di sisi lain, negara-negara bagian AS ingin melakukan pemungutan suara melalui email. Karena dinilai lebih mudah karena untuk menghindari krisis kesehatan terkait pandemi corona.

Intervensi Trump terkait pemilu muncul ketika ekonomi AS mengalami kontraksi terburuk sejak Depresi Hebat 1930-an.

Baca Juga: Diancam Somasi Pemprov DKI, Ike Muti Dapat Dukungan Sejumlah Artis

Senator McConnell mengatakan AS belum pernah menunda pemilu sampai detik ini. "Tidak pernah dalam sejarah negara ini, perang, depresi, dan Perang Sipil, apakah kita tidak pernah memiliki pemilihan federal yang dijadwalkan tepat waktu."

"Kami akan menemukan cara untuk melakukan itu lagi pada 3 November ini," katanya kepada stasiun lokal di Kentucky, WNKY.

Mengamini pernyataan McConnel, McCarthy mengatakan pemilihan harus tetap diadakan karena pemilu AS tidak pernah mengalami penundaan sepanjang sejarah.

Sekutu Trump, Senator Lindsay Graham, mengatakan penundaan itu bukan ide yang baik.

Di sisi lain Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, menolak berkomentar terkait ide Trump itu.

Menurut jubir tim sukses Trump, Hogan Gidley, presiden hanya berpendapat saja.

Analisis dari Reporter BBC Amerika Utara, Donald Trump tidak bisa menunda pemilihan pada November mendatang tanpa persetujuan Kongres.

Baca Juga: Dituding Suruh Menghapus Foto Bersama Presiden Jokowi, Pemprov DKI Somasi Artis Ike Muti

Adapun kendali Kongres AS ada pada Partai Demokrat, sehingga partai ini yang harus menyetujui keputusan tersebut.

Pada konferensi pers Kamis (30/7/2020) di Gedung Putih, Presiden Trump membantah ingin menunda pemilu. Namun dia berpendapat pemungutan suara secara pos hasilnya kemungkinan tidak valid.

"Saya tidak ingin menunda, saya ingin mengadakan pemilihan."

"Tapi saya juga tidak mau harus menunggu selama tiga bulan dan kemudian mengetahui bahwa surat suara semuanya hilang dan pemilihan tidak berarti apa-apa," jelas Trump.

Baca Juga: Supaya Gas Bisa Dipakai Berbulan-bulan, Ini Tips dari Restoran Memasak dengan Kompor Gas

Dia mengaku tidak ingin pemilihan tahun ini berakhir tidak valid.

Dalam serangkaian tweet sebelumnya, Trump mengecam pemungutan suara melalui pos massal dan memperingatkan itu akan rentan terhadap campur tangan asing.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x