China Berang Gara-gara AS dan Taiwan Bakal Bertemu Membahas Covid-19

- 5 Agustus 2020, 23:03 WIB
Amerika Serikat-China kembali tegang setelah rencana Amerika mengirim delegasi ke Taiwan untuk membahas Covid-19.
Amerika Serikat-China kembali tegang setelah rencana Amerika mengirim delegasi ke Taiwan untuk membahas Covid-19. /

GALAMEDIA - Amerika Serikat mengumumkan akan mengirim seorang pejabat untuk memimpin delegasi ke Taiwan. Pertemuan kedua negara digelar dalam rangka membahas masalah pandemi Covid-19.

Rencana pertemuan itu mengundang reaksi China. Negeri Tirai Bambu berang karena menilai AS bertemu dengan Taiwan yang dianggap pemberontak atau separatis.

Pasalnya, China mengklaim Taiwan sebagai miliknya dan berjanji akan dikendalikan dengan paksa jika perlu. Penolakan pertemuan AS dan Taiwan langsung disampaikan Kementerian Luar Negeri China, pada Rabu, 5 Agustus 2020.

Baca Juga: Pantas Saja Tajir, Baim Wong Setiap Bulan Raup Rp 15 Miliar dari YouTube

Media pemerintah melaporkan bahwa China mendesak AS untuk tidak mengirim sinyal yang salah kepada separatis Taiwan. Sebelumnya, pada Mei lalu, pihak Beijing juga murka setelah Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo memuji keberanian visi Presiden Taiwan ketika terpilih kembali.

Tak lama setelah munculnya pernyataan kementerian luar negeri China, Presiden Taiwan, Tsai membuat cuitan di Twitter bahwa dirinya berharap menyambut delegasi AS.

"Kunjungan tepat waktu Anda adalah bukti lain dari kemitraan Taiwan-AS yang kuat berdasarkan persahabatan dan nilai-nilai bersama kita yang sudah lama ada," tulisnya.

Baca Juga: Gawat, Jenis Virus Corona Baru Sebabkan Ratusan Unta di Kenya Mati Usai Batuk-batuk

Pada akhirnya, AS pun mengirim delegasi. Sekretaris kesehatan AS, Alex Azar mengatakan, dirinya akan menjadi anggota kabinet pertama yang berkunjung dalam enam tahun terakhir.

Kunjungan ini menjadi yang paling signifikan sejak AS secara resmi memutuskan hubungan diplomatik puluhan tahun lalu demi mengejar hubungan baik dengan Tiongkok.

Pihak Taiwan mengatakan kunjungan itu akan berlangsung dalam beberapa hari mendatang.

"Taiwan telah menjadi model transparansi dan kerja sama dalam kesehatan global selama pandemi Covid-19 dan jauh sebelum itu," tutur Azar dari The Guardian.

Baca Juga: Terungkap, 2.750 Ton Amonium Nitrat yang Meledak di Beirut Hendak Dikirim ke Mozambik

"Saya berharap dapat menyampaikan dukungan Presiden Trump untuk kepemimpinan kesehatan global Taiwan dan menggarisbawahi keyakinan kita bersama bahwa masyarakat yang bebas dan demokratis adalah model terbaik untuk melindungi dan mempromosikan kesehatan," terangnya.

Di balik pembahasan masalah pandemi virus corona, kunjungan itu menambah ketegangan antara AS-China dalam 40 tahun terakhir. Seperti tayang di pikiran-rakyat.com dengan judul artikel "Bikin Tiongkok Murka, AS Umumkan akan Kirim Delegasinya ke Taiwan untuk Bicarakan Covid-19".

Kedua negara bermusuhan terkait perang dagang, teknologi, Laut China Selatan, pelanggaran hak asasi manusia dan pemberlakuan undang-undang baru di Hong Kong.

Respon Taiwan atas pandemi Covid-19 dianggap sebagai salah satu yang paling sukses di dunia. Sementara AS terus melaporkan puluhan ribu kasus baru hanya dalam sehari.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x