Erick Thohir Pertegas Rencana Pegawai Swasta Bergaji di Bawah Rp 5 Juta Diberi Bantuan Rp 600 Ribu

- 6 Agustus 2020, 11:10 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir.
Menteri BUMN Erick Thohir. /

GALAMEDIA - Menteri BUMN Erick Thohir mempertegas rencana pemerintah akan memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada 13,8 juta pekerja dengan gaji di bawah Rp 5 juta sebesar Rp 600 ribu selama 4 bulan (sebelumnya direncanakan 6 bulan).

"(Sekitar) 13,8 juta pekerja non PNS dan BUMN yang aktif terdaftar di BPJS Ketanagakerjaan dengan gaji di bawah Rp5 juta per bulan akan mendapat bantuan sebesar Rp600 ribu per bulan selama 4 bulan akan langsung diberikan per dua bulan," ujar Ketua Pelaksana Tim Penanganan Pandemi Virus Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)  dalam keterangan resmi yang diterima, Kamis 6 Agustus 2020.

Erick mengungkap dana bantuan tersebut akan langsung ditransfer ke rekening masing-masing pekerja sehingga tidak akan terjadi penyalahgunaan.

Baca Juga: Terancam Masuk Jurang Resesi, Presiden Jokowi Angkat Bicara

Menurutnya, program ini sedang difinalisasi agar bisa dijalankan oleh Kementerian Ketenagakerjaan pada September 2020 mendatang.

Stimulus dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) ini diberikan dalam rangka pemulihan ekonomi di tengah pandemi corona. Erick memaparkan ada dua hal yang menjadi fokus dalam upaya percepatan pemulihan ekonomi.

Fokus pertama, yakni memberikan stimulus ekonomi yang manfaatnya nyata dirasakan masyarakat. Misalnya untuk masyarakat miskin berupa program bantuan sosial, dan dukungan kepada UMKM berupa subsidi bunga dan kredit.

Baca Juga: Erick Thohir Pastikan Vaksin Corona di PT Bio Farma Halal

Kemudian hal kedua, dilakukan percepatan penyerapan tenaga kerja melalui proyek-proyek padat karya. Upaya percepatan pemulihan ekonomi ini berjalan beriringan dengan upaya kesehatan dan membangun rasa aman di tengah pandemi ini.

"Program pemulihan ekonomi yang dilaksanakan oleh pemerintah cukup banyak namun saling berkesinambungan, seperti bantuan sosial tunai, bantuan pangan non tunai, program keluarga harapan hingga penyaluran kredit di sektor UMKM," ujar Erick.

Namun, Erick menegaskan dibutuhkan waktu, data yang akurat serta koordinasi dengan banyak pihak untuk melakukan realisasi bantuan tersebut secara tepat.

Baca Juga: Soal Uang Nominal Rp 20 Juta, Hana Hanifah Ubah Lagi Pernyataannya

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja mengumumkan angka output perekonomian atau Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia periode kuartal II 2020 negatif. PDB Indonesia periode April-Juni 2020 terkontraksi atau minus 5,32 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x