Tawarkan Solidaritas untuk Korban Ledakan Beirut, Tel Aviv Dianggap Kibarkan Bendera Musuh Israel

- 7 Agustus 2020, 14:13 WIB
galamedianews.com
galamedianews.com /galamedianews.com

GALAMEDIANEWS - Warga Lebanon menanggapi aksi solidaritas Israel dengan permusuhan. Sebagai bentuk solidaritas untuk Beirut yang hancur oleh ledakan amonium nitrat hingga menewaskan 137 dan melukai ribuan lainnya, Wali Kota Tel Aviv Ron Huldai menerangi gedung kotamadya dengan warna bendera Lebanon.

Namun aksi Huldai itu memicu kemarahan baik dari Israel maupun warganet Lebanon. Lebanon merupakan satu dari 31 negara anggota PBB yang tidak mengakui keberadaan Israel dan dua musuh bebuyutan tersebut secara teknis masih berperang.

Baca Juga: Prabowo Bakal Dimintai Pertanggungjawaban Sebelum Dikukuhkan Sebagai Ketum Gerindra 2020-2025

Menanggapi keriuhan di Twitter, Huldai menegaskan kemanusiaan sudah seharusnya ditempatkan di atas konflik apa pun. Dikutip Galamedianews dari DailyMail, Jumat (7 Agustus 2020) ia mengatakan, “Hati kami bersama rakyat Lebanon.”

Banyak pengguna media sosial Lebanon mengungkapkan opini mereka dengan kemarahan. “Kami tidak ingin kalian menyalakan bendera Lebanon. Kami akan menerangi Tel Aviv dengan rudal.” Demikian di antara komentar yang muncul. Israel sendiri membantah spekulasi sebagai dalang di balik ledakan.

Baca Juga: Lima Petugas Kesehatan Positif Covid-19, Poli Klinik RSUD Cibabat Ditutup Sementara

“Apa maksudnya? Mereka membunuh ratusan kali lebih banyak orang Lebanon daripada yang tewas dalam ledakan ini!”, ”Bicara soal kemanusiaan, jangan lupa agresi Israel tahun '78, invasi tahun '82, pembantaian Sabra dan Shatila, pembantaian Kfar Kanna dan terakhir perang Juli 2006 ketika Zionis menulisi rudal ‘Dari anak-anak Israel untuk anak-anak Lebanon’.”

Tanggapan serupa juga muncul dari warganet Israel. Menteri Yerusalem Rabbi Rafi Peretz mengatakan apa yang dilakukan Huldai tak ubahnya seperti mengibarkan bendera negara musuh di jantung Tel Aviv. Laporan Haredi Hamodia, aksi solidaritas Huldai dilakukan beberapa jam setelah Israel menawarkan bantuan.

"Israel telah menghubungi pihak Lebanon melalui jalur keamanan internasional dan saluran diplomatik serta menawarkan bantuan medis dan kemanusiaan," ujar Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz dan Menteri Luar Negeri Gabi Ashkenazi dalam pernyataan tertulis.

Dua minggu sebelum ledakan, ketegangan antara dua musuh bebuyutan itu meningkat. Pasukan pertahanan Israel dikerahkan ke perbatasan utara Lebanon  menyusul serangkaian serangan rudal.

Baca Juga: Resmi, Empat ASN Pemkot Cimahi Positif Covid-19

Awal bulan ini, Israel menuduh Hizbullah mengirim kelompok bersenjata melintasi garis netral PBB dan meminta pertanggungjawaban pemerintah Lebanon atas apa yang dianggap sebagai percobaan serangan teroris.

Ada banyak pertikaian perbatasan serupa dalam beberapa tahun terakhir tetapi konflik skala penuh terbaru pecah antara Israel dan Lebanon tahun 2006 setelah Hizbullah membunuh delapan tentara Israel dan menculik dua di antaranya hingga memicu perang selama 34 hari.

Baca Juga: Rahasia Tampil Fresh and Flawless Meski Bermasker Ala Kate Middleton

Hizbullah meluncurkan roket ke selatan Israel yang dibalas dengan  tembakan dan bom di kota-kota Lebanon. Desa-desa dan infrastruktur utama tak luput dari hantaman meriam. Konflik berakhir tanpa kesepakatan pasti dan kedua belah pihak secara teknis masih berperang.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x