Anggota Komisi I DPRD Jabar dari Fraksi PKS, Haru Suandharu mengatakan, sosok yang akan diusulkan harus memiliki latar belakang yang netral.
Sosok Pj Gubernur Jabar pengganti Ridwan Kamil, kata Haru, harus orang yang tidak ikut bermain politik praktis. Apalagi, tahun depan akan dimulai Pemilu serentak 2024.
Baca Juga: Hengki Kurniawan Pastikan Pendidikan Merata dan Berkualitas Dirasakan Semua Warga KBB
"Yang dibutuhkan sosok yang intinya harus mampu melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan," ujar Haru.
"Jadi artinya harus punya kapasitas, wawasan, kredibilitas dan juga harus punya integritas harus netral jangan sampai pj ikut bermain. Kalau Pj ikut bermain, itu nanti jadi rusak tatanannya," tutur Haru, baru-baru ini.
Politik Praktis
Di sisi lain, ia tidak mempermasalahkan latar belakang sosok Pj yang akan menggantikan Ridwan Kamil. "Mau dia itu seorang jenderal aktif atau birokrat murni, tidak akan dipersoalkan sepanjang netral dan tidak ikut politik praktis," tegasnya.
"Yang penting sesuai dengan perundang-undangan, dan yang bersangkutan mampu menjaga amanatnya. Kalau kira-kira mau ikut main (politik praktis) jangan jadi Pj, mundur saja. Jadi jangan sampai Pj ikut jadi calon nanti repot," paparnya.
Mantan anggota DPRD Kota Bandung ini memastikan, DPRD Jabar sejauh ini memang belum mengantongi nama-nama yang akan diusulkan menjadi Pj ke Kemendagri. Usulan akan disampaikan setelah habisnya masa jabatan Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
Baca Juga: CATAT! Jadwal PPDB 2023 SMP di Kabupaten Bandung, Apa Saja PERSYARATAN yang Harus Disiapkan?