Dari Pertamina Bisa Dapat Miliaran Rupiah, Prestasi Ahok Disebut Ambyar

- 17 Agustus 2020, 06:20 WIB
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. /dok


GALAMEDIA - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi salah satu pembicara dalam event "Bertemu Indonesia" yang digelar Narasi TV, Ahad 16 Agustus 2020.

Dalam acara yang dipandu founder Narasi TV Najwa Shihab, BTP ditanya perihal pendapatannya sebagai Komisaris Utama Pertamina.

"Pak boleh tahu enggak berapa sih gajinya?," tanya Najwa.

"Rp 170 jutalah kira-kira per bulan," jawab Ahok.

Ihwal bonus atau tantiem yang dikabarkan mencapai 50 kali gaji per tahun, Ahok tidak memberikan jawaban pasti. Menurut dia, dulu, dirut Pertamina bisa memperoleh Rp 25 miliar per tahun.

"Yang baru lebih besar lagi. PLN lebih besar dari pada Pertamina. Terbukti enggak pernah dibuka di publik kan? Saya dimarahi juga, jangan buka ya, lo jangan cerita ya," ujar Ahok mengalihkan sasaran.

Sementara itu Fortune mengumumkan lagi daftar 500 perusahaan dengan pendapatan terbesar di dunia atau Fortune Global 500 tahun ini.

Di antara 500 nama perusahaan itu, tidak ada lagi nama PT. Pertamina (Persero). Padahal, pada tahun lalu, perusahaan milik negara ini berada di peringkat 175. Perusahaan ini ketika itu menjadi satu-satunya perusahaan dari Indonesia yang masuk daftar Fortune.

Gara-gara terdepak dari daftar Fortune Global 500, komentar Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Tengku Zulkarnaen langsung ditujukan kepada Ahok.

Menurut Tengku, hal itu menunjukkan kalau Ahok tidak benar-benar hebat.

"Kata siapa Ahok hebat...?" kata Tengku melalui akun Twitter @ustadtengkuzul.

Tengku menilai mantan gubernur Jakarta itu sebenarnya hanya besar di pemberitaan media massa dan juga karena dapat dukungan dari buzzers. Dia kutip ibarat kata pribahasa Melayu: nafsu besar tenaga kurang.

"Gaji selangit, prestasi ambyar... Heehhh..." demikian dikatakan Tengku dalam akun Twitter.

Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina pada November tahun lalu. Penunjukkan itu bersamaan dengan perubahan di posisi direksi.

Emma Sri Martini, eks direktur utama Telkomsel, ditunjuk menjadi Direktur Keuangan Pertamina menggantikan Pahala Nugraha Mansury. Pahala sendiri bergeser menjadi dirut PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Pahala dibantu oleh Chandra Hamzah sebagai Komisaris Utama BTN.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x