Di Bursa Batik Pasar Klewer Tak Ada Estetika yang Bisa Menarik Pengunjung

- 19 Agustus 2020, 15:25 WIB
 Maria Eunike Santoso, pemilik Batik Benang Ratu (Kanan). (Tok Suwarto)
Maria Eunike Santoso, pemilik Batik Benang Ratu (Kanan). (Tok Suwarto) /


GALAMEDIA - Bursa batik dan tekstil terbesar di Jawa Tengah, Pasar Klewer, yang menjadi ikon daya tarik Kota Solo, dianggap tidak ada nilai estetikanya yang bisa dinikmati pengunjung. Kondisi tersebut, memicu kreativitas orang-orang muda untuk mengembangkan usaha bisnis batik dengan membuka toko dengan sentuhan estetika yang lebih menarik.

Maria Eunike Santoso, pemilik Batik Benang Ratu Heritage, adalah salah seorang di antara pengusaha muda yang memanfaatkan kondisi Pasar Klewer untuk mengembangkan usahanya. Dia membuka toko batik dengan konsep yang berbeda dengan Pasar Klewer, dengan memasukkan unsur budaya agar pengunjung juga mengenal budaya Jawa yang makin terlupakan.

"Kami sama-sama menjual batik seperti di Pasar Klewer. Tetapi bedanya kami memberikan sentuhan estetika yang tidak ada di Pasar Klewer," ujarnya, seusai pembukaan Batik Benang Ratu yang merupakan toko ketiga setelah Semarang dan Yogyakarta, Rabu, 19 Agustus 2020.

Baca Juga: Sopir Kurang Hati-hati, Truk Tangki Pengangkut Solar Masuk Jurang di Garut

Menurut Maria, dampak dari tidak adanya estetika di Pasar Klewer tidak membawa konsumen ke tempat yang lebih nyaman. Kekurangan di lokasi bursa batik dan tekstil terbesar di Jateng itu, dia manfaatkan untuk membangun tempat usaha yang ada nilai lebihnya.

"Orang yang ke toko tidak hanya berbelanja, tetapi juga perlu mendapatkan nilai lain yang lebih. Dari situ, kami terinspirasi untuk membuka usaha dengan sentuhan budaya. Tujuannya untuk membawa pengunjung lebih mengenal budaya Jawa, seperti legenda tentang Jaka Tarub dengan bidadari Nawang Wulan," jelasnya.

Sebelum membuka usaha batik, kata pengusaha belia asal Pekalongan itu, dia melakukan survei ke Pasar Klewer. Hasilnya, dia memberikan banyak pilihan kepada pengunjung berupa batik dari harga yang murah sampai batik premium dengan harga mahal.

Baca Juga: Soal BLT Rp 600 Untuk Pegawai Bergaji di Bawah Rp 5 juta, Menaker Terbitkan Aturan

Di tokonya juga dijual barang kerajinan, mainan anak-anak jadul, beragam makanan untuk oleh-oleh dan lain-lain, bekerjasama dengan UMKM yang menitipkan dagangan dengan harga masuk akal.

Halaman:

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x