Seorang Guru di Garut Terpapar Covid-19, Aktivitas Di Sekolah Diminta Dikurangi

- 21 Agustus 2020, 06:10 WIB
Wakil Bupati Garut, dr Helmi Budiman.
Wakil Bupati Garut, dr Helmi Budiman. /

Helmi juga meminta para guru untuk bekerja di rumah. Jangan sampai banyak orang datang ke sekolah untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19. Sementara untuk para siswa, lanjutnya, bisa diberikan tugas secara daring.

"Kalau pun harus ke sekolah bisa dibagi, jadi sebagian di rumah, sebagian di lagi di sekolah," ucapnya.  

Helmi menuturkan, dengan terus meningkatnya kasus Covid-19 di Kabupaten Garut, menjadikan saat ini Garut masuk zona orange. Sehingga sekolah tatap muka bagi SMA/SMK pun kembali diundur hingga waktu yang belum bisa ditentukan.

Baca Juga: Heboh Isu Perombakan Kabinet Indonesia Maju, MPR Minta Presiden Jokowi Hanya Copot Tiga Menteri

"Nanti kalau sudah jadi zona kuning atau hijau, baru boleh ada tatap muka. Tapi nantinya para guru yang sekolahnya dibuka juga harus menjalani swab test," katanya.

Helmi menambaghkan, saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut tengah gencar melakukan uji swab. Pihaknya menargetkan sebanyak 27 ribu atau satu persen dari jumlah penduduk dilakukan uji swab.

Hingga kini, terang Helmi, sudah ada sekitar 11 ribu orang yang telah menjalani uji swab. Sedangkan sisanya sebanyak 16 ribu orang akan dilakukan hingga bulan Desember 2020 mendatang.

Baca Juga: Eks Penasehat Donald Trump Ditangkap Atas Tuduhan Penipuan Kampanye Penggalangan Dana

"Target kami per hari 200 orang yang di swab. Tenggat waktu hasil uji swab itu bisa dua sampai empat hari," ujarnya.

Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut, hingga kini sudah ada 71 kasus konfirmasi positif Covid-19 di Garut. Dari jumlah itu, sebanyak 48 kasus dinyatakan sembuh, satu orang isolasi mandiri, 19 isolasi di rumah sakit, dan tiga orang meninggal dunia.

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x