Ketimbang AHY, Sandiaga Uno Dianggap Lebih Nyaman untuk Koalisi Pemerintah

- 21 Agustus 2020, 15:06 WIB
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)./* nett
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)./* nett /

GALAMEDIA - Isu perombakan kabinet atau reshuffle Kabinet Indonesia Maju makin memanas. Sejumlah nama disebut-sebut bakal masuk jajaran pembantu Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S. Pane sebelumnya sempat menyebut bahwa Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle.

Bahkan menurut Neta, Jokowi akan merombak 11 hingga 18 anggota kabinet. Reshuffle disebut akan dilakukan setelah pergantian Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Baca Juga: Sepeda Motor di Jakarta Kena Aturan Ganjil-Genap, Kendaraan Pejabat Negara Tidak

Neta bahkan berani memprediksi jika Presiden Jokowi akan memasukkan nama baru dalam jajaran kabinetnya. Dua di antaranya yaitu Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Gerindra Sandiaga Uno.

Soal peluang kedua nama tersebut, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah memiliki pandangan lain. Khusus soal AHY, Dedi menyebut peluang anak Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono itu untuk masuk jajaran kabinet sangat kecil.

"Sangat kecil kemungkinan AHY ditarik ke kabinet Indonesia Maju," ujar dia.

Baca Juga: Survei Capres 2024, Ridwan Kamil Ungguli Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo

Dedi bahkan menyebut jika orang-orang yang berasal dari Partai Amanat Nasional (PAN) lebih memiliki peluang. Pasalnya, saat ini PAN sudah mulai mesra dengan koalisi pemerintahan.

"Jika memang diperlukan tambahan mitra koalisi, justru PAN lebih berpeluang," katanya.

Dedi menilai, AHY saat ini fokus memimpin parpol dan tentu lebih berpeluang untuk membesarkan Demokrat menghadapi kontestasi 2024.

"Ini menjadi momentum Demokrat untuk tetap di luar pemerintahan demi menjaga populisme parpol di 2024," nilainya seperti dikutip dari wartaekonomi.co.id.

Baca Juga: Truk Pengangkut Badan Pesawat N250 Nyangkut di Gerbang Tol Hingga Berjam-jam

Peluang lebih besar justru dimiliki Sandiaga Uno. Mantan calon presiden pada Pemilu 2019 itu lebih kuat karena posisinya di Partai Gerindra yang menjadi partai pendukung pemerintah.

"Saya kira Sandiaga Uno lebih memungkinkan, baik dari sisi kapasitas maupun afiliasi politik. Koalisi pemerintah akan lebih nyaman jika Sandiaga masuk," sebut Dedi.

Namun Dedi kembali menegaskan jika semua itu hanya prediksi. Keputusan tetap ada di tangan presiden. Termasuk apakah penting melakukan reshuffle di tengah kondisi seperti sekarang ini.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah