Bantah Menhan Prabowo Bakal Digeser, Istana Nyatakan Informasi IPW Tidak Benar

- 21 Agustus 2020, 14:51 WIB
Ilustrasi Istana Negara.
Ilustrasi Istana Negara. /


GALAMEDIA - Kabar rencana reshuffle Kabinet Indonesia Maju yang disebarkan Indonesia Police Watch (IPW) langsung dibantah pihak Istana. Soalnya Presiden Joko Widodo belum berencana mengganti menteriatau kepala lembaga dalam waktu dekat ini.

Hal itu dinyatakan juru Bicara Presiden Joko Widodo, Fadjroel Rachman kepada wartawan Jumat 21 Agustus 2020.

"Itu sama sekali tidak benar," ujarnya.

Baca Juga: Penting, WHO Ingatkan Warga Dunia Disuntik Vaksin Flu di Masa Pandemi Covid-19

Meski begitu ia enggan berbicara panjang terkait permasalahan tersebut. Bahkan ia tak menjelaskan lebih lanjut apakah Presiden bajal melakukan kinerja para pembantunya itu dalam waktu dekat ini.

Deputi IV Kantor Staf Presiden (KSP) Juri Ardiantoro mengaku tidak mendapat isu soal Presiden Jokowi bakal melakukan perombakan.

"Tidak punya info, tidak ada isunya," singkatnya.

Baca Juga: Takut Wilayah Karimun Tenggelam, Bea Cukai Surati Presiden Jokowi

Sebelumnya, Ketua Presidium IPW Neta S Pane menyatakan ada 11 hingga 18 menteri yang akan diganti dalam reshuffle kabinet nanti. Selain diganti, beberapa menteri kemungkinan akan dipindah ke kementerian lain.

"Demikian informasi yang diperoleh Ind Police Watch (IPW) dari berbagai sumber," kata Neta dalam keterangan persnya.

Menteri yang akan direshuffle itu antara lain Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Pemuda dan Olaharag Zainudin Amali, Mendikbud Nadiem Makarim, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Menteri Sosial Juliari P Batubara.

Baca Juga: Ekspresikan Tulisan Ayat Al-Qur'an dengan Cara Jepang, Ahli Kaligrafi Ibaratkan 'Musik Tanpa Suara'

Lalu, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi, hingga Kepala Bulog Budi Waseso.

"PDIP disebut sebut akan mendapat tambahan jatah menteri. Bersamaan dengan itu Panglima TNI yang baru akan dilengkapi dengan jabatan Wakil Panglima TNI," tutur Neta.

IPW menyatakan reshuffle kabinet akan berlangsung setelah pergantian Panglima TNI. Namun, IPW tak menyebutkan waktu pasti dan hanya menyinggung soal pergantian Kapolri yang tetap sesuai jadwal pensiun Jenderal Idham Azis pada awal Januari 2021. Diketahui, masa pensiun Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto masih dua tahun lagi.

Baca Juga: Bikin Shock, Anggaran Influencer Triliunan, Riset Vaksin Corona Hanya Rp 5 miliar

Neta bilang alasan Jokowi merombak kabinet kerjanya karena ia kecewa dengan kinerja mereka, khususnya dengan menteri milenial yang masuk dalam kabinet kerja.

"Sehingga diharapkan setelah Desember 2020 hingga ke depan, kinerja pemerintah Jokowi jauh lebih baik lagi dalam menata perekonomian maupun keamanan bangsa Indonesia," pungkas Neta.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x