Fenomena Supermoon 1 Agustus 2023, Bulan Purnama di Posisi Terdekat dengan Bumi

- 31 Juli 2023, 18:15 WIB
Ilustrasi pemandangan supermoon, kondisi di mana bulan berada di jarak terdekat dengan bumi./ PEXELS / Francesco Ungaro
Ilustrasi pemandangan supermoon, kondisi di mana bulan berada di jarak terdekat dengan bumi./ PEXELS / Francesco Ungaro /

GALAMEDIANEWS - Akan terjadi fenomena Supermoon, di mana bulan bisa terpantau lebih besar dan lebih terang dari biasanya, pada 1 Agustus 2023.

Dilansir dari earth.com, Supermoon 1 Agustus 2023 berada di puncaknya pada pukul 18:32 zona waktu GMT.

Fenomena supermoon yang akan terjadi pada 1 Agustus 2023 ini merupakan fenomena ketika posisi orbit bulan purnama berada paling dekat dengan bumi.

Baca Juga: DAFTAR Wakil Indonesia yang Akan Berlaga di Australia Open 2023

Bulan Purnama Tampak Lebih Besar dan Terang

Jika diamati dari bumi, bulan supermoon cenderung terlihat lebih besar dan lebih terang dibandingkan dengan bulan purnama pada waktu biasa, meskipun perbedaannya tidak terlalu besar.

Meskipun bulan purnama supermoon ini terlihat lebih terang dan lebih dekat dari biasanya, perbedaannya tidak bisa mudah dilihat dengan mata telanjang. Cuaca mendung juga bisa menutupi pemandangan supermoon dari dataran bumi.

Menurut sumber space.com, bulan purnama akan tampak 30 persen lebih terang dan 14 persen lebih besar dari biasanya, dan perbedaan tersebut tidak cukup dilihat dengan mata telanjang.

"Tidak mudah diperhatikan, kecuali Anda adalah pengamat bulan yang sangat berhati-hati," kata editor senior majalah Sky & Telescope Alan MacRobert dalam sebuah pernyataan tahun 2016.

Baca Juga: Pemkab Bandung Merasa Difitnah, Penyebar Isu Gratifikasi Revitalisasi Pasar Banjaran Bakal Dilaporkan

Kata Alan, Supermoon mungkin terlihat sangat besar jika sangat dekat dengan cakrawala. Alan melanjutkan fenomena ini tidak berkaitan dengan astronomi dan semuanya berkaitan dengan cara kerja otak manusia.

Efek ini disebut "ilusi bulan" dan mungkin juga muncul dari beberapa faktor yang berbeda. Para ilmuwan menyarankan bahwa mungkin otak membandingkan bulan dengan bangunan atau benda terdekat, atau mungkin otak kita hanya terhubung untuk memproses hal-hal di cakrawala lebih besar daripada hal-hal di langit.

Mengapa bisa terjadi Supermoon

Diterjemahkan dari earth.com. NASA menjelaskan faktor yang bisa menyebabkan terjadinya supermoon ini. Menurut NASA, peredaran bulan di sekitar planet tidak membentuk lingkaran sempurna, melainkan membentuk oval.

Baca Juga: Jawa Barat Rumuskan Rencana Pembangunan Hingga 2045, Bidik jadi Provinsi Termaju di Indonesia

Dengan jalur peredaran yang membentuk oval yang diperpanjang (elips) ini lah, bulan bisa berada di posisi yang terjauh, maupun terdekat dengan bumi.

Posisi terjauh dinamakan apogee, kondisi di mana bulan berada pada jarak rata-rata sejauh 253.000 mil dengan bumi. Posisi terdekat dinamakan perigee, yang jaraknya sekira 226.000 mil dengan bumi. Pada posisi perigee inilah fenomena supermoon terjadi.

“Faktor utama orbit bulan tidak membentuk lingkaran sempurna adalah karena banyaknya gaya pasang surut atau gravitasi yang menarik bulan,” kata Noah Petro dari NASA, wakil ilmuwan dari misi Lunar Reconnaissance Orbiter, dikutip dari space.com dalam wawancaranya.

Kata Noah, gravitasi bumi, matahari, dan planet yang berbeda itu semuanya berdampak pada orbit bulan.

Baca Juga: Bocoran Pj Gubernur Jabar Gantikan Ridwan Kamil: Ada Eks Kapolrestabes hingga Mantan Kepala Kejati Jabar

“Ada semua gaya gravitasi yang berbeda, menarik dan mendorong bulan, yang memberi kita kesempatan melewati jarak terdekat bulan dan bumi ini,” kata Noah menambahkan.

Supermoon bisa terjadi atas dua faktor utama. Bulan harus berada pada jarak terdekat dengan bumi, atau dalam fase perigee, dalam orbit selama 27 hari. Bulan juga harus dalam fase penuh, yang terjadi setiap 29.5 hari saat matahari memancarkan sinar ke bulan sepenuhnya.

Dalam setahun, supermoon hanya terjadi beberapa kali. Supermoon hanya terjadi paling banyak beberapa kali dalam setahun, karena orbit bulan berubah orientasi ketika bumi sedang mengelilingi matahari. Itulah mengapa kita tidak melihat supermoon dalam setiap bulan.

Tahun ini siklus Supermoon berlangsung lebih spesial dari biasanya, karena supermoon bisa terjadi sebanyak empat kali secara berurutan. Yang pertama, Supermoon terjadi pada 3 Juli, lalu pada tanggal 1 Agustus,30 Agustus, dan ditutup dengan supermoon pada 29 September 2023 nanti.

Supermoon dengan posisi bulan terdekat dengan bumi jatuh pada tanggal 30 Agustus 2023.***

Editor: Lucky M. Lukman

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah