Network
GALAMEDIANEWS - Bitcoin, mata uang kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, mengalami fase menurun dalam kinerjanya. Ini mencakup penurunan tajam dalam biaya transaksi Bitcoin sebesar lebih dari 15% dalam satu minggu terakhir, turun menjadi $3,3 juta, menurut data dari perusahaan analitik IntoTheBlock.
Penurunan juga terlihat dalam jumlah transaksi Bitcoin selama satu minggu terakhir, dengan rata-rata tujuh hari sebanyak 474.720 transaksi. Terdapat fluktuasi dalam jumlah transaksi, dengan puncak mencapai 612.460 transaksi pada 20 Agustus, sementara terendah mencapai 399.150 pada 24 Agustus.
Biaya transaksi ini berfungsi sebagai insentif bagi para penambang, individu dan organisasi yang memvalidasi serta mencatat transaksi di jaringan Bitcoin.
Baca Juga: Bitcoin Update: Lonjakan Harga dan Sinyal Bearish
Secara esensial, biaya yang lebih rendah dapat mengimplikasikan kurangnya profitabilitas bagi para penambang, tetapi transaksi yang lebih murah bagi pengguna.
Dalam hal transaksi berdasarkan ukuran, data menunjukkan pola yang beragam. Transaksi kecil dengan kisaran $0,00 hingga $1,00 mengalami peningkatan sebesar 52,10% dalam sebulan terakhir. Sementara itu, aktivitas transaksi dengan rentang $1,00 hingga $10,00 mengalami penurunan sebesar 28,46%.
Transaksi besar juga mengalami penurunan signifikan, termasuk transaksi dalam kisaran $1.000 hingga $10.000 yang turun sebesar 21,66%, dan transaksi melebihi $10 juta yang turun sebesar 41,97%.
Penurunan biaya transaksi dan aktivitas transaksi Bitcoin memberikan pelajaran bagi pemegang kripto. Pemegang kripto harus memahami bahwa pasar kripto bersifat dinamis dan dapat mengalami fluktuasi besar dalam waktu singkat. Kesadaran akan perubahan ini adalah kunci untuk membuat keputusan investasi yang bijak.
Baca Juga: Apa Itu Bitcoin Halving? Mengungkap Dampak dan Mekanisme
