GALAMEDIANEWS - Pembunuhan Dosen UIN Surakarta yang ditemukan tewas bersimbah darah di sebuah rumah di Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis 24 Agustus, 2023, menyita perhatian publik.
Dosen UIN Surakarta yang dibunuh Dwi Feriyanto, merupakan pemilik rumah yang sedang mempekerjakan pelaku untuk merenovasi rumahnya. Menurut pengakuan pelaku, ia tega menghabisi nyawa korban lantaran sakit hati atas perkataan korban.
Dikutip oleh Galamedianews dari laman berita antaranews, Kepala Polres Sukoharjo AKBP Sigit melakukan Konferensi Pers, di Polsek Gatak Polres Sukoharjo dalam mengungkap penangkapan pelaku pembunuhan dosen UIN.
Baca Juga: Tanpa Aplikasi! Begini 3 Cara Download Video dari YouTube
"Modus pelaku menghabisi korban karena sakit hati dikatakan oleh korban pekerjaannya tidak beres. Pelaku menghabisi korban dengan pisau yang sudah disiapkan. Jadi kasus pembunuhan ini, sudah direncanakan oleh pelaku," jelas Kapolres.
Kemarahan Berujung Pembunuhan, Normal atau Gangguan?
Novensia Wongpy, S.Psi, M.Psi memaparkan tentang perbedaan marah yang wajar dan tidak wajar. Dalam artikel yang diposting di laman uc.ac.id, Novensia menjelaskan respon marah yang menjadi lebih sensitif, adanya perasaan kesal, adalah hal yang wajar.
Baca Juga: YouTuber Terkenal Daniel Sancho Bronchalo Ditangkap di Thailand atas Kasus Pembunuhan