Puncak Pandemi Corona Diperkirakan Terjadi September Ini, Pemerintah Gagal Lakukan Pengendalian

- 1 September 2020, 08:27 WIB
Ilustrasi Proteksi Terhadap Virus Corona
Ilustrasi Proteksi Terhadap Virus Corona /- Foto : Vecteezy

GALAMEDIA - Puncak pandemi virus corona (Covid-19) di Indonesia diperkirakan berlangsung pada bulan ini September hingga Oktober 2020. Hal ini terjadi akibat pemerintah belum berhasil mengendalikan wabah ini.

Hal tersebut diungkapkan epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman Selasa 1 September 2020.

"Puncaknya diperkirakan mulai berlangsung akhir September," ujarnya.

Ia pun menyinggung soal pertambahan pasien positif Covid-19 di Indonesia beberapa hari lalu sempat menembus angka 3.000 orang. Menurutnya, hal itu bukan puncak pandemi.

Baca Juga: Resesi Ekonomi Menghadang, Pengamat Ungkap Kunci Pemulihan Ekonomi di Indonesia

"Itu belum masuk puncak, baik jawa maupun Indonesia. Puncak kasus diperkirakan akhir September hingga Oktober," tegasnya.

Ia mengatakan, tingginya angka kasus Covid-19 yang terjadi di Tanah Air menjadi bukti bahwa pemerintah belum berhasil mengendalikan pandemi Covid-19.

Ia pun mengingatkan, daerah lainnya untuk serius dalam menanggulangi pandemi Covid-19 dengan melakukan kebijakan testing, tracing, dan treatment (3T) agar penularan corona bisa dikendalikan.

"Tingginya kasus adalah sinyal serius bahwa kita belum sukses mengendalikan transmisi Covid-19 di masyarakat. Bahwa DKI jadi penyumbang tertinggi bukan berarti daerah lainnya tidak memiliki kasus serius karena cakupan testing tracing yang tinggi akan memperlihatkan kondisi masalah sesungguhnya," tandasnya.

Baca Juga: BLT Gaji Pegawai di Bawah Rp 5 Juta Cair Hari Ini, Bank Swasta Sudah Bisa Enggak Ya

Namun epidemiolog Pandu Riono memperkirakan puncak kasus covid-19 baru akan mencapai puncaknya pada awal semester pertama hingga pertengahan 2021. Tingkat penularan lalu baru akan mulai melandai pada akhir 2021 hingga 2022.

Menurutnya, proyeksi tersebut memungkinkan jika penanganan pandemi virus corona masih lambat seperti saat ini.

Menurutnya, melihat kurva penyebaran sejak awal Maret, belum ada tanda-tanda kurva akan melandai. Bahkan, pada Jumat 28 Agustus 2020 kasus positif virus corona harian kembali memecahkan rekor baru, bertambah 3.003 orang dalam 24 jam.

Baca Juga: Petagon Mencak-Mencak, Jet Tempur Su-27 Rusia Nyaris Pijit Hidung Pembom B-52 Amerika Serikat

Sebagai informasi, per Jumat 28 Agustus 2020 pukul 12.00 WIB, jumlah kumulatif kasus positif mencapai 165.887 orang.

"Kecepatan penularan dilihat bertahap, dari beta statistik percepatan transmisi, wow kaget. Kalau tidak melakukan penanganan secara serius, kemungkinan akan terus sampai 2021, pertengahan atau awal semester pertama baru sampai puncaknya," ucapnya.

Pandu mengatakan, jika penanganan pandemi tak kunjung serius, ia khawatir pada titik puncak tahun depan, infeksi harian tertinggi dapat mencapai 60 ribu kasus.

Dalam grafik yang ia tampilkan, angka penularan baru akan melandai setelah puncak, yakni mulai akhir 2021 hingga 2022.

Oleh karena itu, ia mendesak pemerintah untuk lebih agresif dalam mengendalikan penyebaran. Tak perlu khawatir soal gelombang kedua dulu, tapi fokus pada penanganan penyebaran gelombang pertama yang hingga saat ini pun tak kunjung melandai.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x