Parah, Perdana Menteri Norwegia Sebut Aksi Perobekan Al-Qur'an Bagian dari Kebebasan Berekspresi

- 2 September 2020, 14:12 WIB
Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg.
Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg. /

GALAMEDIA - Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg menilai aksi perobekan Al-Qur'an saat demonstrasi anti-islam oleh kelompok Stop Islamization of Norway (SIAN) merupakan bagian dari kebebasan berekspresi.

Kelompok tersebut melakukan aksi demonstrasi pada Sabtu 29 Agustus 2020 di luar gedung parlemen Oslo yang berakhir dengan kericuhan setelah pimpinan mereka merobek Al-Qur'an.

"Saya sangat khawatir bahwa kebebasan berekspresi, yang kami bela dengan kuat di Norwegia, mungkin diartikan secara berbeda di negara lain, atau mungkin dianggap bahwa kami tidak peduli dengan sikap SIAN. Karena kami melakukannya," kata Solberg kepada kantor berita NTB dikutip Rabu 2 September 2020.

Baca Juga: 76 Warga Sipil Jadi Korban Keganasan Gerombolan Penyerang Polsek Ciracas

"Saya sangat memisahkan diri saya dari semua yang mereka perjuangkan. Saya pikir menyakitkan mendengar bagaimana mereka menggambarkan orang yang tinggal di negara ini," sambungnya.

Erna Solberg juga menyadari bahwa setiap kebebasan berpendapat memiliki konsekuensi yang harus dihadapi.

"Tetapi kebebasan berbicara memiliki konsekuensi, dan itu adalah terkadang Anda harus menahan diri mendengar hal-hal yang menyakiti Anda," ujar Solberg.

Baca Juga: Pentagon Sebut Beijing Mengincar Indonesia Sebagai Lokasi Fasilitas Logistik Militer China

Pernyataan Erna Solberg datang sehari setelah Turki mengkritik protes yang dilakukan oleh SIAN.

"Sangat salah melihat rasisme dan permusuhan terhadap Islam sebagai bagian dari kebebasan berbicara," kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Turki dikutip dari Daily Sabah.

Menurut Kemenlu Turki, faktanya partai politik tidak mencegah, atau sebagian mengizinkan orasi rasis tersebut hanya untuk mendulang dukungan.

Insiden perobekan Al-Qur'an tersebut dilakukan oleh aktivis wanita, salah satu pimpinan SIAN, merobek salah satu halaman.

Baca Juga: Jangan Takut Gak Kebagian, BLT BPJS Ketenakerjaan Baru Cair Rp 2,98 T dari Anggaran Rp 37,78 T

Sebelumnya, pemimpin kelompok SIAN tersebut juga mengeluarkan orasi dengan nada mencela Nabi Muhammad.

Mendengar orasi tersebut, sejumlah demonstran dari kelompok kontra yang juga sedang melakukan aksi protes, memanjat pagar barikade dan mulai menyerang kelompok SIAN.

Pihak kepolisian Norwegia hingga menggunakan semprotan merica untuk membubarkan masa yang menerobos barikade yang dibuat oleh petugas.

Akibat kericuhan tersebut, satu orang dilaporkan mengalami luka-luka. Polisi juga menahan 20 demonstran yang diduga sebagai provokator kericuhan, termasuk seorang perempuan yang merobek Al- Qur'an tersebut.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x