Targetkan Nol Sampah ke TPA, Berikut Langkah Pemkot Cimahi

- 27 September 2023, 12:48 WIB
Ilustrasi pembuangan sampah ke TPA./Pemkot Cimahi
Ilustrasi pembuangan sampah ke TPA./Pemkot Cimahi /

 

GALAMEDIANEWS - Dalam dua tahun ke depan, Pemkot Cimahi menargetkan nol sampah yang dibuang ke TPA Sarimukti.

Untuk mencapai target tersebut, sejumlah langkah pun sudah disiapkan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi, Chanifah Listyarini mengatakan, langkah yang harus dilakukan demgan pemilahan sampah dari sumber, baik dari rumah tangga, industri, pasar hingga sumber produksi sampah lainnya.

Baca Juga: Libur Maulid Nabi Muhammad SAW, Polisi Berlakukan Sistem Ganjil Genap di Jalur Puncak Bogor

Menurut Chanifah, pihaknya akan menyiapkan beberapa tempat pembuangan sementara (TPS) untuk dijadikan lokasi mengolah sampah organik maupun anorganik.

Dimana TPS tersebut sudah ditentukan di Pasar Atas, Leuwigoong dan Cibeber nantinya akan disiapkan alatnya.

"Jadi nanti semua sampah harapannya oganik bisa selesai di wilayah. Kalau tidak bisa habis di lokasi masing-masing dikirim ke TPS nanti kita treatmen di TPS itu organik," ujar Chanifah seperti dilansir laman resmi Pemkot Cimahi.

Chanifah menjelaskan, pihaknya berencana membeli lima alat pemilah hingga pencacah sampah dengan dana yang bersumber dari biaya tak terduga (BTT). Mengingat kondisi saat ini sedang darurat pengelolaan sampah.

Baca Juga: 3 Hotel Dekat Tempat Wisata Dago Bandung seperti Dago Pakar, The Parlor, dan Babakan Siliwangi

"Jadi organik sampah organik yang tidak bisa selesai di wilayah dikumpulkan ke kita nanti kita cacah," ujar Chanifah.

Chanifah mengatakan, untuk mewujudkan zero sampah yang dibuang ke TPA Sarimukti pihaknya juga tengah membangun dua tempat yang akan dijadikan lokasi Refuse-derived fuel (RDF) plant, yang merupakan bantuan dari pemerintah pusat.

Lokasinya berada di wilayah Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi. Nantinya di dua lokasi tersebut diperkirakan akan bisa mengolah sampah hingga 50 ton per harinya.

Baca Juga: Dedi Mulyadi: Banyak Pejabat Edan! Angka Stunting Naik, Anggaran Ludes Dipakai Makan dan Ngobrol di Hotel

"Yang terakhir kita juga harus menyiapkan untuk cacah daun," tutur Chanifah.

Dia menjelaskan, hasil sampah organik yang sudah diolah di beberapa lokasi yang sudah menjadi bubur nantinya akan dimanfaatkan untuk pakan maggot, kemudian untuk komposting hingga biomassa. Sedangkan sampah anorganik yang memiliki nilai jual akan dikirim ke optaker-optaker, seperti Bank Samici.

"Untuk yang low value harus di treatment menjadi RDF plant. Itu nanti yang jelas di Santiong akan ada dua mesin untuk RDF plant," ujar dia.

Baca Juga: Resep Tahu Woku, Hidangan Pedas yang Menggugah Selera Cocok untuk Santap Siang

Kemudian yang terakhir, pihaknya juga sedang mencari solusi yang tepat untuk mengolah sampah residu. Meskipun saat ini sudah memiliki incinerator di TPS Cibeber untuk menangani sampah residu yang setiap hariinya mencapai 20 persen dari total produksi sampah yang mencapai 226 ton setiap harinya.

"Tentang incinerator harus hati-hati, ada syarat-syaratnya. Kami kemarin sudah menjajaki dengan BNPB akan dibantu. Kalau itu terealisasi berarti residu akan diselsaikan," kata dia.

Chanifah melanjutkan dengan berbagai langkah yang sudah dipersiapkan tersebut pihaknya meyakini target nol sampah yang dibuang ke TPA nantinya akan terealisasi.

Baca Juga: Permainan Sensori yang Dapat Dilakukan untuk Anak di Bawah Usia Satu Tahun

"Mungkin tahap awal kita seperempat dulu yang dibuang ke TPA secara perlahan sambil menyiapkan treatment peralatan tadi. Insya Alloh kita harus optimis ke sana (zero sampah)," tuturnya.***

Editor: Dadang Setiawan

Sumber: cimahikota.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x