Diterjang Badai, 42 Kru Kapal Ternak Hilang di Perairan Jepang

- 3 September 2020, 21:15 WIB
Ilustrasi tenggelam.*
Ilustrasi tenggelam.* /PRFM

GALAMEDIA - Kapal pengangkut ternak yang berangkat dari Selandia Baru menuju China itu terbalik di perairan Jepang, wilayah Laut China Timur, akibat badai pada satu hari sebelumnya atau Rabu, 2 Agustus 2020. Sebanyak 42 kru kapal dilaporkan hilang.

Gulf Livestock 1 mengangkut hampir 6.000 ekor ternak, dengan 43 orang kru yang terdiri dari 39 orang Filipina, dua orang Selandia Baru, dan dua orang Australia. Satu orang kru telah ditemukan dan diselamatkan sejauh ini.

Keterangan petugas penjagaan pesisir Jepang, Sareno Edvarodo (45) kepala petugas kapal dari Filipina diselamatkan pada Rabu malam. Sementara sejumlah bangkai ternak telah diamankan.

Baca Juga: Tarifnya Murah, Angkutan Aglomerasi Trans Jateng Mulai Layani Penumpang

Kapal itu mengirimkan panggilan marabahaya dari sebelah barat pulau Amami Oshima di Jepang bagian barat daya, selagi topan Maysak menerjang wilayah itu dengan membawa serta angin kencang dan ombak besar.

Menurut keterangan Edvarodo, Gulf Livestock 1 mengalami mati mesin sebelum dihantam ombak dan kemudian terjungkal.Ketika kapal terbalik, para kru diinstruksikan untuk memakai baju pelampung.

Edvarodo seperti dilansirkan Antara menyebut, dirinya lompat ke air dan tidak melihat lagi kru lain, hingga akhirnya dia diselamatkan.

Baca Juga: Jadi Pabrik Minuman Keras, Sebuah Rumah di Perumahan Sukaluyu Regency Digerebek Polisi

Pemerintah Filipina mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan otoritas penjagaan pesisir Jepang untuk melakukan pencarian dan penyelamatan para kru yang masih hilang.

Sementara itu, pejabat Kementerian Luar Negeri Selandia Baru memberikan keterangan bahwa Gulf Livestock 1 berangkat dari Napier pada 14 Agustus dengan angkutan sejumlah 5.867 ekor ternak menuju Pelabuhan Jingtang di Tangshan, China.

Perjalanan kapal diperkirakan memakan waktu sekitar 17 hari.

Baca Juga: 38 Hakim dan Pegawai Positif Corona, Kantor PN Di-lockdown

Kapal setinggi 139 meter berbendera Panama itu dibuat pada tahun 2002 dan terdaftar atas nama pemilik Rahmeh Compania Naviera, perusahaan yang berbasis di Amman, Yordania, dan manajer Hijazi & Ghosheh.

Belum ada keterangan resmi dari kedua pihak tersebut.***

 

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah