Laut Bohai Selama Tiga Pekan Jadi Zona Terlarang, Kapal Induk China Shandong 'Berkuasa'

- 3 September 2020, 11:50 WIB
Kapal Induk Shandong China. (Getty)
Kapal Induk Shandong China. (Getty) /


GALAMEDIA - DI tengah kian memanasnya tensi hubungan antara Beijing dan Washington, China mengirim Kapal Induk Shangdong ke Laut Kuning dan Laut Bohai.

Kapal induk Shandong kelas Kuznetsov telah ditarik dari pelabuhan di Dalian di provinsi timur laut Liaoning dan menuju ke Laut Bohai sejak Selasa 1 September 2020. Pergerakan kapal tersebut dilaporkan Haike News, akun media sosial yang dijalankan oleh media pemerintah China, sebut People's Daily.

Jet tempur J-15 dan helikopter Z-18 juga terlihat di dek kapal induk Shandong.

Baca Juga: BLT Rp 600 Ribu per Bulan Bakal Diperpanjang, Jumlah Pendaftar Masih Jauh dari Target

Shandong mulai beroperasi pada 17 Desember tahun lalu di Sanya, sebuah pelabuhan di pulau selatan Hainan, tetapi saat itu belum dinyatakan siap tempur.

Otoritas maritim di Liaoning pada Senin lalu mengumumkan zona larangan masuk bagi kapal sipil di Laut Bohai di lepas pantai Leting di Hebei, dan berlaku selama tiga pekan mulai hari Selasa karena ada "misi militer".


Area tersebut dilaporkan menjadi tempat di mana kapal Shandong akan melakukan sesi latihan tempur.

Kapal tersebut telah ditugaskan ke Armada Laut Selatan Angkatan Laut China yang berbasis di Sanya, tetapi jumlah awak kapal dibatasi karena sedang pandemi Covid-19.

Latihan tempur pertamanya tahun ini adalah latihan 23 hari di Laut Bohai dan Kuning pada bulan Mei dan Juni.

Pendahulunya, kapal induk Liaoning, membutuhkan waktu enam tahun untuk mencapai kapasitas penuh setelah pengiriman pada 2012.

Baca Juga: Orang Taiwan Ogah Disebut Warga China, Taipei Tegaskan Kemerdekaan dari Beijing dengan Langkah Baru

Latihan tempur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China saat ini sedang berlangsung di Laut Kuning dan Bohai di tengah ketegangan yang meningkat dengan AS. Angkatan Laut PLA juga baru saja menyelesaikan latihan Angkatan Laut di Laut China Selatan dan Laut China Timur.

China sebelumnya menyampaikan protes kepada Washington karena pesawat mata-mata AS U-2 memasuki zona larangan terbang di Laut China Selatan saat militer Beijing menggelar latihan.

Sebagai responsnya, militer China menembakan empat rudalnya.

Baca Juga: Sebut China Sebagai Ancaman Internasional, Amerika Serikat Siapkan Strategi Keroyokan

Angkatan Laut AS sendiri juga telah melakukan serangkaian latihan di wilayah tersebut dalam dua bulan terakhir, termasuk latihan kelompok tempur kapal induk, latihan bersama dengan Jepang dan transit melalui Selat Taiwan. China pada pekan lalu menembakkan sejumlah rudal anti-kapal ke wilayah Laut China Selatan tempat latihan kapal induk AS berlangsung.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x