Beijing Sebut Amerika Serikat Telah Cemarkan Nama Baik Militer China Hanya Karena Soal Anggaran

- 3 September 2020, 09:16 WIB
Juru Bicara Kementrian Luar Negeri China, Hua Chunying. (Kyodo)
Juru Bicara Kementrian Luar Negeri China, Hua Chunying. (Kyodo) /



GALAMEDIA - Beijing langsung bereaksi keras dengan adanya laporan Pentagon soal rencana militer China menggandakan jumlah nuklirnya dalam satu dekade ke depan. Kementrian Pertahanan setempat menyatakan Amerika Serikat salah tafsir dan mencemarkan nama baik militer China.

"Laporan itu mencemarkan nama baik modernisasi militer China, pengeluaran pertahanan, kebijakan nuklir dan masalah lainnya," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan dikutip dari AFP, Kamis 3 September 2020.

Seperti diketahui, studi tahunan Pentagon tentang kekuatan Militer China dirilis Selasa 1 September 2020 mengungkap bahwa China telah menyamai atau melampaui kekuatan militer AS di beberapa bidang pertahanan.

Baca Juga: Sebut China Sebagai Ancaman Internasional, Amerika Serikat Siapkan Strategi Keroyokan

Laporan itu juga mengungkap Tentara Pembebasan Rakyat China siap memenangkan konflik apa pun dengan AS terkait Taiwan. Hal ini karena China menganggap Taiwan sebagai wilayahnya.

Pemerintah China mengatakan laporan itu adalah contoh terbaru dari ketakutan AS untuk membenarkan anggaran militernya sendiri sebagai yang tertinggi di dunia.

"China selalu menjalankan kebijakan pertahanan nasional defensif dan semua orang tahu bahwa China adalah pembangun perdamaian dunia," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Hua Chunying dikutip Kamis 3 September 2020.

Baca Juga: Bicara Soal Israel-Palestina, Mantu Trump Temui Putra Mahkota Saudi, Boris Johnson Pun Telepon

China kemudian menyerang balik AS dan berkata pangkalan militer AS yang berada di seluruh Pasifik menjadi pemicu ketegangan di Asia.

Ketegangan antara kedua negara adidaya tersebut telah membara di Laut China Selatan dalam beberapa pekan terakhir, di mana China menegaskan klaim teritorial yang disengketakan oleh negara tetangga termasuk Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Taiwan.

Dalam laporan Pentagon tersebut, China pun disebut bakal membangun fasilitas logistik militer di wilayah ASEAN. Salah satu lokasi yang dibidik adalah Indonesia.

Baca Juga: Bawa Sang Suami Pangeran Harry, Meghan Markle Kembali ke Industri Film

Pentagon bulan lalu mengatakan bahwa latihan China yang melibatkan peluncuran rudal balistik di laut mengancam keamanan regional.

Di sisi lain, China telah mengecam AS yang membuat daftar hitam atas dua lusin perusahaan milik negara China terkait kegiatan di Laut China Selatan.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x