Warga Bekasi Cari Air Hingga Karawang, KDM Minta Tak Ada Penambangan di Areal Gunung Sanggabuana

- 29 September 2023, 21:42 WIB
Kejadian bermula saat KDM akan bertemu warga di sekitaran kaki Gunung Cipaga Karawang yang masih satu areal dengan Gunung Sanggabuana
Kejadian bermula saat KDM akan bertemu warga di sekitaran kaki Gunung Cipaga Karawang yang masih satu areal dengan Gunung Sanggabuana /



GALAMEDIA NEWS – Perjalanan Kang Dedi Mulyadi (KDM) ke Kabupaten Karawang diwarnai hal yang cukup mengejutkan. Betapa tidak, ia bertemu warga Bekasi yang jauh-jauh ke Karawang untuk mencari air bersih.

Kejadian bermula saat KDM akan bertemu warga di sekitaran kaki Gunung Cipaga Karawang yang masih satu areal dengan Gunung Sanggabuana. Di perjalanan ia melihat ada mobil Plat B berhenti dengan membawa galon cukup banyak.

Rupanya orang tersebut sedang mengisi galon kosong dengan air dari mata air Gunung Cipaga yang mengalir di dekat jalan raya. Saat ditanya, orang tersebut bernama Sudirja warga sekitar Pasar Induk Cibitung.

Baca Juga: KNPI Kota Bandung Dorong Penguatan Ekonomi Digital untuk Menekan Angka Pengangguran

Sudirja mengatakan, ia membawa sekitar 16 galon untuk diisi. Menurutnya air di sekitar rumahnya sedang susah bahkan harus beli dengan harga Rp 7-10 ribu per galon.

“Kualitas airnya juga beda. Jadi kalau air ini (Cipaga) ditaruh di rumah dua bulan gak keruh, gak hijau, kalau yang isi ulang sebentar saja langsung jelek,” ucap Sudirja.

Saat kemarau ini, kata Sudirja, bukan di rumahnya saja yang sulit air tapi di daerah lain pun sama. “Di Pasir Randu saja sekarang gali 100 meter masih tidak ada air, Pak,” katanya.

Sementara itu Kang Dedi Mulyadi menegaskan, fenomena yang ditemukannya ini harus menjadi perhatian bagi pemerintah. Jangan sampai kekayaan alam Gunung Cipaga rusak oleh keberadaan tambang yang masif.

KDM meminta tak ada lagi penambangan di areal Gunung Sanggabuana yang salah satunya meliputi Gunung Cisaga di Kabupaten Karawang.

“Tugas pemerintah adalah menjaga gunung ini agar tidak ditambang, tidak boleh dirusak. Jadi kalau orang kasih izin penambangan gunung, dosa. Jalan rusak, alam rusak, suhu jadi panas, air habis, mereka (tambang) menikmati uang sendiri itu dosa,” ujar KDM.

Sejak dulu KDM selalu protes terkait kerusakan alam. Bahkan ia pernah sidak ke salah satu gunung dan mengirim surat protes agar tidak ada penambangan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Baca Juga: Bournemouth vs Arsenal di Premier League: Prediksi Skor, Preview dan Susunan Pemain

“Eh malah kementeriannya yang kasih izin,” sesal Kang Dedi.

Untuk itu ia akan terus berjuang dan menolak segala bentuk yang bisa merusak hutan. Sebab dari hutan banyak kekayaan alam yang bisa diwariskan untuk anak cucu ke depan.

“Ini harus dengar yang punya keputusan. Saya selalu konsisten tolak seperti ini. Air akan lebih mahal dari apapun. Punya uang, gak punya air, bisa mati,” pungkas Kang Dedi Mulyadi.***

Editor: Ryan Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x