UNESCO dan Belanda Sudah Memulai Proyek Pengawasan Kecerdasan Buatan di Eropa: Indonesia Kapan?

- 6 Oktober 2023, 10:35 WIB
Ilustrasi./Negative Space/Pexel
Ilustrasi./Negative Space/Pexel /

GALAMEDIANEWS - Belanda dan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) telah meluncurkan proyek kolaboratif yang bertujuan untuk membantu badan-badan nasional di Eropa dalam memantau perkembangan teknologi Kecerdasan Buatan (AI).

Proyek ini mendapatkan dukungan dari Komisi Eropa dan diterapkan menjelang pengesahan AI Act, undang-undang yang diharapkan akan mengatur penggunaan AI di Eropa.

Baca Juga: Pengaruh Monopoli Google di Pasar Search Engine Terhadap Kompetitor dan Industri Smartphone

Mengutip dari Reuters, dalam kerangka proyek ini, UNESCO akan mengumpulkan informasi tentang bagaimana negara-negara Eropa saat ini mengawasi teknologi AI dan menyusun daftar rekomendasi "best practice" (praktik terbaik).

Badan infrastruktur digital Belanda (RDI) akan berkolaborasi dengan UNESCO dalam memfasilitasi komunikasi dan pertemuan dengan kelompok kerja nasional dari berbagai negara Eropa. Proyek ini dimulai dengan pertemuan perdana di The Hague.

Menurut Gabriela Ramos dari UNESCO, "Apa yang kita pelajari di sini, saya jamin, akan memberikan informasi berharga dalam banyak diskusi yang sedang berlangsung di seluruh dunia saat ini."

UNESCO telah menjadi suara penting dalam debat tentang AI, dengan panduan etika yang diajukan pada tahun 2021 yang diadopsi oleh semua 193 negara anggota, meskipun tidak mengikat secara hukum.

Baca Juga: Malaysia Desak Indonesia Tangani Kebakaran Hutan di Kalimantan Imbas dari Krisis Kabut Asap

Nathalie Berger, yang memimpin lembaga Uni Eropa yang membantu negara-negara dalam melakukan reformasi, menyatakan bahwa AI Act akan disahkan tahun ini, namun akan memerlukan waktu tambahan dua tahun untuk berlaku sepenuhnya.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x