Dorongan untuk Pembangunan Infrastruktur dan Pembangunan Ekonomi
Dalam pertemuan ini, Presiden Joko Widodo memaparkan tentang pembukaan resmi jalur kereta cepat seharga 100 triliun Rupiah yang menghubungkan ibu kota Indonesia dengan Kota Bandung. Proyek jalur kereta cepat ini, yang merupakan salah satu proyek infrastruktur unggulan Presiden Widodo, adalah bagian dari Inisiatif Belt and Road China dan telah dihadapkan pada sejumlah tantangan seperti masalah pengadaan lahan, keterlambatan terkait pandemi, dan biaya yang meningkat.
Baca Juga: Indonesia Mencari Dukungan China untuk Proyek Energi Terbarukan dan Infrastruktur
Meskipun tantangan tersebut, Presiden Xi Jinping menyebut jalur kereta cepat tersebut sebagai "merek emas" kerjasama antara China dan Indonesia dalam rangka membangun Inisiatif Belt and Road.
Kemitraan Strategis dalam Pengembangan Ekonomi Nasional
Presiden Joko Widodo menggarisbawahi pentingnya China sebagai mitra strategis dalam pembangunan ekonomi dan konstruksi nasional Indonesia. Indonesia berharap untuk lebih meningkatkan komunikasi dan kerja sama dengan China dalam berbagai sektor.
Selain itu, keduanya berkomitmen untuk menjaga pusatnya Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), mendorong regionalisme terbuka, dan menunjukkan tanggung jawab sebagai negara berkembang yang besar.
Mengintegrasikan Teknologi Baru dan Pembangunan Infrastruktur
China dan Indonesia berencana untuk memperkuat kerja sama dalam sektor teknologi termasuk fotovoltaik (energi surya) dan kendaraan listrik. Hal ini menunjukkan komitmen bersama untuk berinvestasi dalam teknologi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Selain itu, dorongan untuk meningkatkan impor produk pertanian dan perikanan Indonesia ke Tiongkok akan memberikan dorongan bagi perdagangan antara kedua negara.
Editor: Feby Syarifah
Sumber: Reuters