Rocky Gerung Beri Presiden Jokowi Gelar, Nyatakan Tak Ngerti Arah Kebijakan Penanganan Covid-19

- 8 September 2020, 17:05 WIB
Rocky Gerung.
Rocky Gerung. /


GALAMEDIA - Pengamat Rocky Gerung kembali mengkritik kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam penanganan Covid-19 (virus corona) karena dinilainya tidak konsisten.

Inkonsistensi kebijakan itu tercermin dari ucapan kepala negara terkait fokus utama pemerintah yaitu mengutamakan kesehatan, agar ekonomi tetap berjalan.

Menurutnya, pernyataan itu berbanding terbalik dengan perkataan Jokowi sebelumnya jika ekonomi tidak boleh ditelantarkan akibat covid-19.

"Presiden bilang tidak mungkin ekonomi bisa dipulihkan kalau covid-19 tidak dihentikan dia ucapkan tiga jam lalu (Senin, 7 September). Dua bulan lalu, dia bilang hal sebaliknya, jangan sampai covid-19 telantarkan ekonomi," ujarnya dalam sebuah diskusi, Senin malam, 7 September 2020.

Baca Juga: Gelar Pesta Meriah, Presiden Xi Jinping Klaim China Telah Terbebas dari Covid-19

Pada pembukaan Sidang Kabinet Paripurna untuk Penanganan Kesehatan dan Pemulihan Ekonomi Tahun 2021 kemarin, Jokowi menyatakan fokus utama pemerintah yaitu mengutamakan kesehatan, agar ekonomi tetap berjalan.

Sebelumnya, mantan Walikota Solo itu meminta seluruh jajaran dan kepala daerah untuk menerapkan prinsip gas dan rem dalam penanganan virus corona dan dampak ekonomi yang timbul. Menurutnya, dua hal tersebut sama-sama penting dan harus berjalan beriringan.

Rocky menilai sikap Jokowi tersebut justru menunjukkan jika dia tidak mengerti arah kebijakan yang dicanangkannya.

"Presiden betul-betul masuk dalam kategori man of contradiction akhirnya, itu yang terjadi. Artinya, kami menangkap beliau tidak mengerti arahnya ke mana," imbuhnya.

Baca Juga: Takut Dijemput Paksa, 'Penemu Obat Covid-19' Hadi Pranoto Akhirnya Penuhi Panggilan Penyidik Polisi

Rocky juga menilai pemerintah memberikan harapan palsu terkait vaksin virus corona. Pemerintah meyakini vaksin virus corona bisa mulai disuntikkan ke masyarakat Indonesia pada awal tahun 2021.

Namun, asa Jokowi memberikan vaksin kepada Indonesia di tahun 2021 tak sejalan dengan pendapat Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO). WHO menyatakan tidak bisa mengharapkan vaksinasi Covid-19 hingga pertengahan 2021.

Baca Juga: BLT UMKM Rp 2,4 Juta Jumlah Penerimanya Terus Ditambah, Pemerintah Siapkan Rp 20,01 Triliun

"Jadi kita dibawa pada suatu harapan palsu, seolah problem ini akan diselesaikan oleh vaksin. Padahal di dunia akademis pun vaksin itu tetap tanda tanya besar, efektif tidak, dapat dilakukan 2021, atau bahkan tiga tahun lagi," ujar Rocky.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x