Network
GALAMEDIANEWS – Kasus cacar monyet di Indonesia dilaporkan bertambah sejumlah 7 kasus sampai tanggal 22 Oktober 2023 sejak pertama kali terkonfirmasi pada tahun 2022. Diketahui seluruh pasien penderita penyakit cacar monyet merupakan laki-laki. Hampir 71% berusia 25-29 sementara 29% lainnya berusia 30-39 tahun.
Cacar monyet, atau monkeypox dalam bahasa Inggris, adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus Monkeypox. Virus ini termasuk dalam keluarga Orthopoxvirus, yang sama dengan virus cacar manusia (variola virus). Cacar monyet diduga berasal dari hewan, terutama primata, seperti monyet, tikus, dan hewan-hewan lainnya.
Penyakit ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 1958 di Republik Kongo. Cacar monyet memiliki gejala mirip dengan cacar manusia, termasuk ruam kulit, demam, pembengkakan kelenjar getah bening, dan gejala-gejala lainnya. Penularan cacar monyet pada manusia umumnya terjadi melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi atau melalui kontak dengan orang yang telah terinfeksi. Kasus manusia ke manusia juga mungkin terjadi.
Baca Juga: Hati-hati! Ini Gejala Cacar Monyet Monkey Pox yang Harus Diwaspadai
Meskipun cacar monyet dapat mengakibatkan penyakit yang serius pada manusia, biasanya penyakit ini bersifat lebih ringan daripada cacar manusia. Walaupun ada risiko penularan, jumlah kasus cacar monyet pada manusia relatif jarang terjadi dan umumnya terbatas pada wilayah-wilayah tertentu di Afrika Tengah dan Barat.
Pencegahan cacar monyet melibatkan langkah-langkah seperti pencegahan kontak dengan hewan inang, penggunaan peralatan perlindungan saat merawat penderita, isolasi orang yang terinfeksi, dan vaksinasi pada individu yang berisiko tinggi. Langkah-langkah pencegahan ini dapat bervariasi sesuai dengan panduan yang diberikan oleh otoritas kesehatan setempat.
Baca Juga: Kabupaten Bandung Catat Kasus Tertinggi Cacar Sapi, Masyarakat Diimbau Tak Panik
Pencegahan cacar monyet dapat mencakup langkah-langkah berikut:
