GALAMEDIANEWS - Pasukan Israel telah mengancam untuk segera mengungsikan Rumah Sakit al-Quds di Gaza, yang sedang dalam ancaman serangan udara. Ancaman tersebut telah memicu ketegangan yang luar biasa di tengah serangan brutal yang telah berlangsung selama tiga minggu terakhir di Gaza, menewaskan lebih dari 8.000 orang, sebagian besar di antaranya adalah wanita dan anak-anak.
Ancaman tersebut juga muncul setelah sejumlah rumah sakit di Gaza yang terkepung telah menjadi target serangan Israel. Salah satunya adalah ledakan di Rumah Sakit al-Ahli Arab pada tanggal 17 Oktober yang menewaskan hampir 500 orang, banyak di antaranya adalah warga Palestina yang terdislokasi. Meskipun Palestina menuduh Israel sebagai pelaku ledakan tersebut, Israel membantah keterlibatannya.
Saat ini, Rumah Sakit al-Quds tengah merawat ratusan pasien, termasuk mereka yang berada di unit perawatan intensif dan bayi yang berada di inkubator. Selain itu, sekitar 12.000 warga sipil yang tidak bersenjata, sebagian besar anak-anak dan perempuan, mencari perlindungan di gedung rumah sakit ini.
Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, juga mengungkapkan keprihatinan terkait ancaman Israel ini. "Kami ingin mengingatkan - evakuasi rumah sakit yang penuh dengan pasien sangat berisiko dan dapat mengancam nyawa mereka," kata Tedros.
Selama sepekan terakhir, ancaman dari Israel untuk membombardir rumah sakit ini semakin meningkat. Al Jazeera juga telah memperoleh foto udara eksklusif Rumah Sakit al-Quds, yang diambil hanya beberapa jam setelah ancaman serangan udara terbaru dari Israel.
Foto-foto tersebut menggambarkan kerumunan besar warga yang mencari perlindungan di halaman rumah sakit. Ratusan warga telah berduyun-duyun ke rumah sakit ini karena mereka terus menerima korban dari serangan Israel di Gaza. Di foto-foto tersebut juga terlihat keberadaan ambulans dan kesiapan tim medis di pintu masuk rumah sakit.
Sementara itu, pasukan darat Israel telah memperluas operasinya di Gaza, dan serangan di sekitar rumah sakit semakin intensif. Pada Jumat setelah Gaza mengalami blackout telekomunikasi hampir total, Al Jazeera melaporkan bahwa juru bicara militer Israel telah mendistribusikan peta yang mengklaim Rumah Sakit al-Shifa sebagai markas besar kepemimpinan Hamas. Namun, Hamas membantah klaim tersebut, dan serangan besar-besaran oleh pasukan laut dan darat Israel terjadi di sekitar wilayah utara Jalur Gaza, dekat dengan Rumah Sakit al-Shifa.