Alasan Mengapa Negara Arab Tidak Mau Menerima Pengungsi Palestina dari Gaza Akibat Pembantaian Israel

- 29 Oktober 2023, 08:58 WIB
Warga Palestina menunggu untuk menyeberang ke Mesir di perbatasan Rafah di Jalur Gaza, pada Senin, 16 Oktober 2023 
Warga Palestina menunggu untuk menyeberang ke Mesir di perbatasan Rafah di Jalur Gaza, pada Senin, 16 Oktober 2023  /AP/Fatima Shbair/

 

GALAMEDIANEWS - Pada saat konflik berkecamuk di Gaza dan Israel, banyak warga Palestina di Jalur Gaza yang putus asa berusaha mencari tempat berlindung dari serangan bombardir nonstop penjajah Zionis Israel sebagai tanggapan terhadap serangan pejuang Hamas pada tanggal 7 Oktober.

Sebuah pertanyaan muncul, mengapa Mesir dan Yordania, yang berbatasan langsung dengan Gaza dan Tepi Barat yang dijajah, menolak menerima pengungsi dari Palestina? Artikel ini akan menjelaskan alasan di balik penolakan ini dan mencoba memahami motivasi Mesir dan Yordania.

Sejarah pengusiran telah menjadi tema utama dalam sejarah Palestina. Pada perang tahun 1948 yang mengarah pada pendirian Israel, sekitar 700.000 warga Palestina diusir atau melarikan diri dari apa yang sekarang menjadi Israel. Peristiwa ini oleh Palestina disebut sebagai Nakba, yang berarti "bencana" dalam bahasa Arab.

Pada perang Timur Tengah tahun 1967, ketika Israel merebut Tepi Barat dan Jalur Gaza, 300.000 warga Palestina lainnya melarikan diri, sebagian besar ke Yordania. Saat ini, pengungsi dan keturunannya hampir mencapai 6 juta jiwa, sebagian besar tinggal di kamp-kamp dan komunitas di Tepi Barat, Gaza, Lebanon, Suriah, dan Yordania. Pengungsi Palestina juga tersebar lebih jauh, dengan banyak di antaranya membangun kehidupan di negara-negara Arab Teluk dan Barat.

Baca Juga: Kemenkes Gaza Rilis 212 Halaman Laporan Daftar Warga Palestina Tewas dalam Pembantaian oleh Serangan Israel

Mesir dan Yordania enggan menerima pengungsi Palestina dari Gaza karena khawatir Israel berupaya untuk mengusir mereka secara permanen ke negara-negara tersebut dan menghilangkan tuntutan Palestina untuk kemerdekaan.

Sejalan dengan itu, Mesir juga khawatir bahwa jika terjadi pengusiran massal, kelompok militan dapat masuk ke Semenanjung Sinai Mesir dan melancarkan serangan terhadap Israel, yang akan mengancam perdamaian 40 tahun kedua negara tersebut.

Perang dan Ketidakpastian

Kesulitan tambahan adalah ketidakpastian mengenai akhir dari konflik saat ini. Israel menyatakan niatnya untuk menghancurkan Hamas sebagai tanggapan atas serangan brutal di kota-kota selatan mereka. Tetapi Israel belum memberikan indikasi jelas tentang apa yang akan terjadi setelahnya dan siapa yang akan mengelola Gaza. Ini menimbulkan kekhawatiran bahwa Israel akan kembali menduduki wilayah tersebut untuk jangka waktu tertentu, yang dapat memperburuk konflik.

Halaman:

Editor: Lina Lutan

Sumber: AP News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x