Fakta ini semakin diperkuat oleh pernyataan Brigade Al-Qassam, yang menyebutkan bahwa ada upaya pendaratan militer oleh Israel di pantai Rafah, tetapi pasukan perlawanan berhasil menggagalkannya.
Dalam pernyataan mereka, Brigade Al-Qassam menyatakan bahwa pasukan udara Israel harus turun tangan untuk menyelamatkan pasukan mereka yang terjebak sebelum mereka berhasil melarikan diri ke laut, meninggalkan perlengkapan militer di belakang.
Dalam rangkaian informasi ini, ada beberapa poin penting yang dapat diambil:
1. Okupasi Israel melaksanakan operasi pendaratan militer di Rafah Beach, Gaza, dan melaporkan bahwa mereka menghancurkan markas besar Hamas.
2. Hingga saat ini, belum ada konfirmasi atau dokumentasi yang menunjukkan bahwa bangunan yang diserang adalah markas komando.
3. Analisis video menunjukkan bahwa operasi pendaratan militer tidak melampaui wilayah pantai.
4. Tidak ada bukti video yang menunjukkan adanya baku tembak timbal balik, hanya penembakan oleh pasukan okupasi ke arah bangunan.
5. Penjajah Zionis Israel tidak merilis dokumentasi apapun mengenai kejadian setelah serangan, sementara perlawanan mengonfirmasi bahwa pasukan Israel segera mundur.
Operasi militer ini menambah kompleksitas situasi konflik Israel-Palestina dan menggarisbawahi pentingnya penelusuran fakta dalam era informasi yang penuh dengan klaim dan propaganda. ICAD terus memainkan peran kunci dalam mengungkap kebenaran di balik berita-berita semacam ini.