Network
GALAMEDIANEWS – Serangan udara Israel lagi-lagi menghantam di Palestina, dikabarkan Israel mengantam kamp pengungsi padat penduduk yang berada di jalur Gaza. Akibat serangan tersebut, tercatat sekitar 50 warga Palestina tewas.
Seorang komandan Hamas dan juga para petugas medis hingga kini masih berjuang untuk merawat para korban bahkan menyiapkan ruang operasi untuk pemulihan pasca peneyrangan. Tank-tank dari Israel kini telah aktif berada di jalur Gaza.
Sudah hampir sekitar empat hari setelah berminggu-minggu pasca pengeboman udara, tank-tank ini aktif berada di Jalur Gaza. Serangan darat ini merupakan upaya pembalasan atas serangan militan Hamas Palestina terhadap sebagian bersar warga sipil Israel pada 7 Oktober lalu.
Pejabat kesehatan Palestina pun mengatakan bahwa sedikitnya sekitar 50 warga Palestina yang tewas dan juga 150 lainnya mengalami luka-luka akibat serangan udara tersebut.
Baca Juga: Joe Biden Salurkan Dana 14 Miliar Dolar AS ke Israel untuk Mengeluarkan Warga Palestina dari Gaza
Kelamnya kondisi di Palestina saat ini membuat masyarakat Palestina mengalami krisis kesehatan. Pembangkit listrik di sekitar komplek Medis Al Shifa dan juga Rumah sakit Indonesia Gaza pun diperkirakan akan ada pemutusan listrik.
Ashraf Al Qidra sebagai juru bicara kementrian kesehatan di Gaza pun mengatakan agar para pemilik pompa bensin di daerah sekitar untuk segera menyediakan bahan bakar bagi kedua rumah sakit tersebut jika kondisinya memungkinkan.
Sementara sampai saat ini di Washington, ada banyak sekolompok massa berunjuk rasa anti perang. Mereka mengangkat tangan mereka dengan berlumuran darah sebagai simbol untuk menghentikan peperangan ini. Hal ini pun bermaksud juga agar menghentikan sidang di Kongres terkait pemberian bantuan lebih banyak ke Israel.
