Pengunduran diri Craig Mokhiber menggarisbawahi keyakinannya bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa telah kehilangan prinsip dan otoritasnya selama bertahun-tahun, tunduk pada pengaruh Amerika Serikat dan takut pada Lobi Israel. Dia meratapi bahwa kredibilitas organisasi telah tergerus akibat pergeseran ini, dan yang paling menderita dari kegagalan ini adalah rakyat Palestina.
Dalam mencari solusi terhadap krisis yang berlangsung, Mokhiber menyarankan agar PBB mengambil inspirasi dari sikap yang diambil oleh masyarakat di berbagai kota di seluruh dunia, yang telah melakukan protes terhadap apa yang mereka anggap sebagai genosida di Gaza, bahkan dengan risiko cedera fisik dan penangkapan.
Pengunduran diri Mokhiber mengirimkan pesan kuat tentang urgensi penanganan situasi di Gaza dan mempertanyakan kemampuan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memenuhi mandatnya di tengah tantangan geopolitik yang kompleks.
Ketika komunitas internasional bergumul dengan krisis yang berlangsung, pengunduran diri pejabat PBB yang begitu terkemuka ini menjadi pengingat tegas akan perlunya upaya bersama untuk mengatasi keprihatinan kemanusiaan di wilayah tersebut.***