Perbatasan Rafah Mesir - Jalur Gaza Mulai Dibuka untuk Bantuan dan Evakuasi Terbatas

- 1 November 2023, 21:47 WIB
Warga Palestina dengan kewarganegaraan ganda berjalan di perbatasan Rafah dengan Mesir, dengan harapan mendapatkan izin meninggalkan Gaza
Warga Palestina dengan kewarganegaraan ganda berjalan di perbatasan Rafah dengan Mesir, dengan harapan mendapatkan izin meninggalkan Gaza /REUTERS/ Arafat Barbak/


GALAMEDIANEWS - Dalam perkembangan terbaru, perbatasan Rafah antara Mesir dan Gaza telah dibuka untuk evakuasi terbatas, keputusan ini merupakan hasil dari kesepakatan yang dimediasi oleh Qatar yang melibatkan Mesir, penjajah Zionis Israel, dan Gerakan Perlawanan Palestina, Hamas di Jalur Gaza Palestina. Kesepakatan tersebut menyatakan bahwa pemegang paspor asing dan individu yang terluka parah akan diizinkan meninggalkan Gaza melalui perbatasan Rafah. Namun, belum jelas berapa lama perbatasan ini akan tetap terbuka untuk evakuasi.


Keputusan untuk mengizinkan evakuasi terbatas dari Gaza yang terkepung mengikuti negosiasi intens yang dimediasi oleh Qatar. Perlu dicatat bahwa kesepakatan ini berbeda dari pembicaraan lain yang terkait dengan pembebasan tahanan yang ditahan oleh Hamas atau langkah-langkah untuk mengurangi krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung di Gaza.

Gaza telah menghadapi kesulitan besar akibat blokade militer Israel yang telah berlangsung sejak tahun 2007. Blokade ini dimulai setelah pemilihan demokratis di Palestina yang diduduki, hasilnya ditolak oleh Tel Aviv dan Washington.

Baca Juga: Pembantaian di Jalur Gaza Palestina oleh Israel Berpotensi Tinggi Tingkatkan Eskalasi Konflik di Timur Tengah

Situasi suram di Gaza semakin diperburuk oleh jumlah korban jiwa yang tinggi selama konflik berkepanjangan. Hingga saat ini, lebih dari 8.500 warga Palestina di Gaza telah kehilangan nyawa, termasuk 3.457 anak, dan lebih dari 23.000 lainnya telah terluka. Laporan dari Kementerian Kesehatan Palestina dan organisasi internasional menunjukkan bahwa sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.

Meskipun kehadiran militer Israel yang kuat di sekitar perbatasan Gaza dan infiltrasi sporadis di pinggiran wilayah yang terkepung, Perlawanan Palestina terus mempertahankan serangan Israel.

Respon tentara Israel termasuk menargetkan rumah-rumah warga di seluruh Jalur Gaza, yang mengakibatkan korban baru dan kerusakan luas di wilayah yang terkepung.

Baca Juga: Di Amerika, Mahasiswa dan Warga yang Mengkritik Israel Diancam Pemecatan dan Blacklist Tempat Kerja

Penting untuk dicatat bahwa kesepakatan terbaru ini, yang memfasilitasi evakuasi terbatas melalui perbatasan Rafah, tidak mengatasi akar penyebab krisis yang berkelanjutan di Gaza, dan situasi di wilayah tersebut tetap kompleks dan penuh tantangan kemanusiaan.***

 

Editor: Feby Syarifah

Sumber: Palestine Chronicle


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x