Tentara Israel juga mengumumkan pembunuhan puluhan militan Hamas dan berhasil menembus garis pertahanan pertama kelompok tersebut.
Dilaporkan bahwa militer juga telah memulai operasi untuk menghancurkan terowongan Hamas, seperti yang dilaporkan oleh Walla news outlet.
"Mengacu pada keadaan apa pun," tidak ada alasan bagi pasukan Israel untuk mencoba memasuki terowongan, demikian dikutip dari mantan kepala militer.
Menurut seorang perwira Israel yang dikutip oleh Walla, tentara Israel bertujuan "untuk meruntuhkan pintu masuk dan terowongan" Hamas dan mengubah jaringan bawah tanah tersebut menjadi "zona kematian."
Namun, seperti yang dikemukakan oleh Maariv, Hamas terus menggunakan terowongan yang konon telah dihancurkan oleh tentara dalam perang sebelumnya.
Setelah Operasi Guardian of the Walls pada tahun 2021, tentara "sangat melebih-lebihkan dan terlalu membesarkan intensitas kerusakan terowongan" dan "efek psikologis" yang dimaksudkan untuk membuat Hamas bertempur di atas tanah karena takut terowongan akan menjadi "perangkap kematian."
Penilaian ini "terputus dari realitas di lapangan," kata Maariv, menambahkan bahwa Hamas "akan bertempur keras... dan tidak akan menyerah dengan mudah."***