Hingga saat ini, pihak militer Israel belum memberikan tanggapan terkait permintaan Al Jazeera untuk komentar. Namun, juru bicara militer Israel mengatakan kepada agensi berita AFP bahwa mereka tengah melakukan investigasi apakah pasukan mereka beroperasi di wilayah tersebut pada saat serangan terjadi.
Serangan terbaru ini datang setelah Amerika Serikat menolak tuntutan negara-negara Arab untuk gencatan senjata segera dalam konflik yang sudah berlangsung sebulan ini. Pada konferensi pers bersama dengan rekan-rekan sejawatnya dari Yordania dan Mesir di Amman, Menteri Luar Negeri AS, Blinken, mengatakan bahwa gencatan senjata penuh akan "mengizinkan Hamas untuk berkumpul kembali dan melancarkan serangan kembali."
Baca Juga: Aksi Bela Palestina Polda Metro Jaya Kerahkan 3.448 Personil
Administrasi Presiden AS, Joe Biden, sebaliknya mengusulkan "jeda kemanusiaan lokal" untuk memfasilitasi pengiriman bantuan ke Gaza dan upaya pembebasan tawanan yang ditahan oleh Hamas.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah menolak gencatan senjata sementara dalam perang ini, kecuali jika itu melibatkan pembebasan lebih dari 240 warga Israel dan orang asing yang diduga ditahan oleh kelompok bersenjata Palestina.
Menurut pejabat Palestina, setidaknya 9.488 warga Palestina telah tewas di Gaza sejak Israel meluncurkan pembantaian di Jalur Gaza Palestina yang katanya untuk menghilangkan Hamas.***