GALAMEDIANEWS - Militer Israel kembali lakukan kejahatan perang dengan bombardir Rumah Sakit Al-Rantisi untuk Anak-anak di Jalur Gaza, dan area Rumah Sakit Al-Shifa menandai eskalasi yang mengkhawatirkan dalam konflik yang sedang berlangsung di wilayah Palestina.
Kejadian ini terjadi selama hari ke-31 Operasi Badai Al-Aqsa, kampanye militer yang telah merenggut ribuan nyawa dan melukai puluhan ribu orang.
Selain itu, serangan udara intensif terjadi di kamp al-Shati Jalur Gaza dan area Rumah Sakit al-Shifa. Rumah Sakit Al Shifa sendiri adalah fasilitas medis terbesar di Gaza dan sangat terpengaruh oleh serangan bombardir Israel.
Serangan Memilukan di Rumah Sakit Al-Rantisi untuk Anak-anak
Awal Senin, 6 November 2023, media Palestina melaporkan bahwa pasukan Israel telah membom lantai ketiga Rumah Sakit Al-Rantisi untuk Anak-anak, yang terletak di bagian barat Kota Gaza. Serangan terhadap sebuah rumah sakit, terutama yang didedikasikan untuk anak-anak, telah mengguncang seluruh dunia.
Laporan awal menunjukkan situasi yang sangat tragis dengan sejumlah korban, yang menambah jumlah korban yang sudah mengenaskan di wilayah tersebut. Di antara para korban terdapat anak-anak dan perempuan, yang menyoroti biaya kemanusiaan yang tragis dari konflik yang berlangsung.
Serangan Udara dan Penyerbuan Luas
Serangan militer Israel tidak terbatas pada rumah sakit saja, karena Kota Gaza mengalami ledakan keras dan pemboman yang belum pernah terjadi sebelumnya sepanjang jam-jam awal hari itu.
Pasukan Israel melancarkan serangkaian penyerbuan ke berbagai wilayah Jalur Gaza, dengan fokus pada bagian barat dan barat laut Kota Gaza.
Pesawat tempur, artileri, dan operasi militer menargetkan beberapa lokasi, termasuk Kamp Pantai, strip barat Kota Gaza, dan bahkan sekitar Rumah Sakit Al-Shifa.
Situasinya sama buruknya di bagian tengah Jalur Gaza, di mana pesawat tempur Israel membombardir sebuah rumah di Deir al-Balah, yang mengakibatkan kematian dan luka banyak warga, terutama anak-anak dan perempuan.
Serangan lain dilaporkan terjadi di bagian timur kamp Bureij dan kamp Maghazi. Selain itu, sebuah rumah di daerah Al-Zawaida di bagian tengah Jalur Gaza juga terkena serangan, yang semakin memperburuk jumlah korban yang terus bertambah.
Krisis Kemanusiaan Semakin Mendalam
Saat konflik di Gaza terus memanas, krisis kemanusiaan di wilayah tersebut semakin mendalam dengan setiap hari yang berlalu. Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan bahwa jumlah kematian telah mencapai angka yang mengkhawatirkan, yaitu 9.770 orang, termasuk 4.800 anak-anak dan 2.550 perempuan.
Baca Juga: Kunjungan Anggota DPR-RI, Kang Sodik Mudjahid di Senam Mingguan Lapangan Segitiga Bagusrangin
Angka-angka ini adalah pengingat yang mengerikan tentang nyawa yang hilang di tengah konflik ini.
Yang lebih mengkhawatirkan adalah bahwa sekitar 70% dari mereka yang tewas dan terluka adalah perempuan dan anak-anak, yang menunjukkan dampak yang tidak proporsional pada populasi yang rentan.
Iyad Al-Bazm, juru bicara Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan Nasional Palestina di Gaza, mengungkapkan bahwa jumlah korban kini telah melebihi 37.000 orang. Skala penderitaan ini sangat besar, dan dunia menyaksikannya dengan keprihatinan yang semakin meningkat.***