GALAMEDIA - Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 terus dilakukan. Selain memberi sosialisasi kepada masyarakat dan bagi-bagi masker, sejumlah titik lokasi pun tak lepas dari perhatian untuk dilakukan penyemprotan disinfektan. Kali ini, Pemkot Cimahi menyasar sejumlah ruas jalan untuk dilakukan penyemprotan disinfektan, Ahad 13 September 2020.
Penyemprotan dilakukan di 12 titik jalan protokol, yakni Jalan H. Nur, Jalan Pesantren, Jalan Amir Machmud, Flyover Cimindi, Jalan Kebon Kopi, Jalan Sukasari, Jalan Singosari Raya, Jalan Kalasan I, Jalan Mendut, Jalan Kalasan Raya, Jalan Takus Raya, dan Jalan Roro Jonggrang Raya.
Penyemprotan juga sampai ke gang-gang, diantaranya di Gang Bapa Atib, Gang SMPN 10, Gang Makam Mbah Cikur, Gang H. Suja'i, RW 7 Jalan Pesantren VI, dan RW 8 Jl. Teknologi II.
Baca Juga: Bicarakan Hal Terlarang Saat Makan Malam, Presiden Korea Utara Kim Jong-un Eksekusi Mati Lima Staf
Penyemprotan dilakukan petugas gabungan dari Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP dan Damkar) sebanyak 19 orang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sebanyak 3 orang, dan dari Palang Merah Indonesia (PMI) sebanyak 5 orang. Metode penyemprotan dengan penggelaran selang, dan penyemprotan langsung dari unit.
Komandan Regu (Danru) 1 Damkar Kota Cimahi, Indrahadi mengatakan, penyemprotan dilakukan untuk mengurangi penyebaran virus korona, mengurangi kerumunan warga, dan menciptakan rasa aman warga.
"Penyemprotan ini hanya untuk mengingatkan masyarakat saja, jika pandemi belum berakhir," katanya.
Baca Juga: Pendaftar Program Kartu Prakerja Gelombang 8 Sudah Mencapai 4 Juta dari Kuota 800 Ribu Orang
Disebutkan Indrahadi, penyemprotan cairan diinfektan ini dilakukan secara rutin, satu minggu sekali. "Iya rutin setiap hari minggu. Kita gabungan, Satpol PP dan Damkar, BPBD, serta PMI. Jalan protokol oleh Damkar. Masuk gang oleh PMI dan BPBD," ungkapnya.
Dalam penyemprotan ini sejumlah kendaraan dikerahkan, dan juga peralatan pendukung, diantaranya Y Connection 1 buah, Nozzle Grip 1,5 inc 2 Buah, Hose 1,5 2 Buah, kendaraan rescue 1 unit, kendaraan pancar 1 unit, dan kendaraan supply 1 unit.
"Untuk cairan disinfektan yang digunakan sebanyak 30 liter. Sementara untuk lokasi digang dihandle oleh PMI dan BPBD dengan metodologi hansprayer," kata Indrahadi.
Baca Juga: Belum Puas, Airlangga Hartarto Terus Ngeyel Soal Kebijakan Anies Baswedan Terkait PSBB secara Total
Dikatakannya, selain penyemprotan, pihaknya juga melakukan sosialisasi dan mengingatkan masyarakat untuk menjaga protokol kesehatan. "Iya kita sekaligus sosialisasi. Unit komando kami gunakan untuk woro-woro, seperti imbauan tidak berhimpun dan menggunakan masker. Jika kami melihat kermaian pasti akan kami bubarkan," sebutnya.
Diakui Indrahadi, jika sejauh ini kerumunan masa di Kota Cimahi sudah mulai bekurang. Tingkat kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan juga, kata Indrahadi, sudah mulai tinggi.
"Sudah. Tapi belum merata, karena dibeberapa titik wilayah ramai seperti di Kebon Kopi dan Gandawijaya masih ditemui warga yang tidaj menggunakan masker," paparnya.***