Demi 10 Ton Cat Tembok, Presiden Korut Kim Jong-un Paksa Warga Satu Kota Kerja Rodi 22 Jam Sehari

- 13 September 2020, 15:26 WIB
galamedianews.com
galamedianews.com /galamedianews.com

GALAMEDIA - Ribuan anak-anak sekolah dasar, menengah hingga atas serta ribuan pensiunan berusia 75 tahun di Kota Sijung kini terpaksa bekerja rodi demi proyek HUT ke-75 Partai Buruh.

Pemimpin tertinggi partai yang juga Presiden Korea Utara, Kim Jong-un menegaskan proyek harus selesai sebelum 10 Oktober.

Anak-anak dan warga lansia digiring ke pertambangan Kota Sijung untuk mengumpulkan kalsium karbonat. Dalam pembangunan kali ini kalsium karbonat diperlukan guna mengecat Rumah Sakit Umum Pyongyang terbaru.

Dikutip Galamedia dari DailyMail, Minggu (13 September 2020) mereka bererja 22 jam dalam sehari dengan menggiling batu agar menjadi butiran halus.

Pengerjaan dilakukan dengan massif setelah sebelumnya terhenti menyusul
sanksi internasional pada Korea Utara karena menolak menghentikan pengembangan senjata nuklir dan rudal balistik jarak jauh.

Proyek kebanggaan Kim ini membuat para manajer proyek ketar-ketir. Tak ingin mendapat hukuman yang dipastikan tak tertanggungkan, mereka berusaha mati-matian memastikan proyek selesai tepat waktu.

Kim yang kerap memanggil dirinya Jenderal Muda memiliki reputasi kejam dengan mengirim orang-orang yang tidak mampu menuntaskan misi ke kamp khusus.

Demi memuaskan Kim, para manajer pun mengerahkan karga dan keluarga termasuk kerabat pejabat di lokasi   tambang untuk ‘bergotong royong’.

Sumber di Provinsi Chagang kepada situs Daily NK mengatakan, “Pada awal Juli, Kabinet dan Komite Sentral memerintahkan Tambang Sijung memproduksi 10 ton kalsium karbonatuntuk proyek rumah sakit.”

Baca Juga: Kabar Baik, Ojek Oline Diizinkan Angkut Penumpang dan Barang pada Masa PSBB Total DKI Jakarta

The Daily NK mengungkap proyek teranyar Kim berkat reporter bawah tanah di  Utara dengan berbekal ponsel.

“Tambang saat ini beroperasi penuh dengan para penambang bekerja dalam sif sepanjang 22 jam setiap hari di bawah pengawasan manajemen.”

“Komite partai memerintahkan semua keluarga untuk ikut turun dan bekerja. Sebagian besar pekerjaan konstruksi rumah sakit telah selesai tapi pengerjaan akhir seperti ubin dan pengecatan terlambat dari jadwal.”

Usia pensiun resmi di Korea Utara sendiri 60 tahun tetapi partai dapat menaikkan batas tersebut untuk proyek-proyek yang berhubungan dengan negara kapan pun diperlukan.

“Orang-orang tua dengan penglihatan buruk, bahkan yang sudah tidak dapat berjalan dengan baik khawatir mereka tengah menjemput maut. Mereka sangat marah dan mengutuk pejabat yang bertanggung jawab."

Baca Juga: Anies Baswedan Pastikan DKI Jakarta Besok Berlakukan PSBB Total

Fasilitas rumah sakit baru yang tengah dibangun dan berjarak sekitar 321 km dari tambang ini hanya terbuka untuk kelompok elite Korea Utara.

Kim sangat sadar seperti mendiang kakek dan ayahnya, dia membutuhkan dukungan dari warga kelas atas dalam masyarakat Komunis agar tetap berkuasa.

Kim melakukan segalanya termasuk suap melalui fasilitas kesehatan dan rekreasi bagi mereka.

Sementara itu warga miskin yang kini harus bekerja rodi di tambang khawatir pekerjaan mendadak ini bakal mengganggu panen karena mereka harus meninggalkan ladang.

Padahal persediaan pangan sangat diperlukan menjelang musim dingin yang berlangsung hingga berbulan-bulan.

Sumber Daily NK menambahkan, “Warga harus merawat ladang untuk bertahan hidup, tapi mereka kini malah dimobilisasi untuk proyek partai.”***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x