GERAK CEPAT! Bupati Bandung Kerahkan 18 Ribu ASN untuk Jadi Orang Tua Angkat. Percepat Penurunan Stunting

- 27 November 2023, 20:53 WIB
Bupati Bandung Dadang Supriatna kerahkan 18 ribu ASN untuk percepat penurunan stunting./Diskominfo
Bupati Bandung Dadang Supriatna kerahkan 18 ribu ASN untuk percepat penurunan stunting./Diskominfo /

GALAMEDIANEWS - Bupati Bandung Dadang Supriatna gerak cepat untuk penurunan stunting di wilayahnya dengan mengerahkan 18 ribu ASN atau Aparatur Sipil Negara berpartisipasi langsung sebagai orang tua angkat. Hal tersebut ia ungkapkan dalam Sosialisasi Penurunan Stunting  di Pondok Pesantren Sa'adatuddaroin, Kecamatan Solokan Jeruk, Minggu 26 November 2023.

 

Pada kesempatan itu, Bupati Bandung Dadang Supriatna menginstruksikan kepada para ASN di lingkungan Pemkab Bandung untuk menjadi orang tua angkat dari anak pengidap stunting dan ibu hamil di wilayah tersebut. Tak menutup kemungkinan para kepala desa juga akan menjadi bapak angkat dalam program ini.

"Harus ada bapak angkat dan juga ibu angkat dari anak pengidap stunting maupun ibu hamil. Maka kita akan bagi habis jumlah ASN Kabupaten Bandung sebanyak 18 ribu ASN yang insya Allah kita akan instruksikan untuk bisa menjadi ayah atau ibu angkat akan dalam rangka penanganan stunting," kata Bupati Bandung Dadang Supriatna atau yang akrab disapa Kang DS.

Segala upaya untuk menurunkan prevalensi stunting di Kabupaten Bandung terus diupayakan saat ini. Salah satunya dengan menambah anggaran stunting pada APBD 2024. Apabila anggaran dari APBD tidak mencukupi untuk menurunkan prevalensi stunting di Kabupaten Bandung, harus ada solusi lain.

Baca Juga: Bupati Bandung Dadang Supriatna Pegang Amanat Almarhum Ketua PC NU Kabupaten Bandung untuk Memuliakan Ulama

“Intinya, kalau misalnya APBD kita sudah ketok palu dan ternyata tidak mencukupi, saya meminta kesadaran kepada para ASN untuk menjadi bapak atau ibu angkat untuk memberikan gizi.Tapi titik sasarannya jelas,” kata Kang DS.

Lebih lanjut Kang DS yang terkenal dengan sebutan Bupati Bedas mengatakan, untuk menjadi bapak angkat ini perharinya diperlukan biaya sekitar Rp21 ribu selama 120 hari untuk ibu hamil. Sementara untuk yang bayi baru lahir sekitar Rp 16.500 per hari selama 56 hari.

"Nah, sehingga nanti kita tawarkan kepada para ASN mau mengambil untuk ibu hamilnya atau bayi baru lahirnya untuk menjadi bapak atau ibu angkat," katanya lagi.

Apabila langkah ini dilakukan, ia optimistis angka stunting di kabupaten Bandung ini akan segera menurun. "Saya yakin dengan kerjasama kolaborasi angka Stunting kabupaten Bandung akan selesai dengan baik," ucapnya.

Wacana ASN diangkat menjadi orang tua angkat digulirkan Bupati Bedas mengingat penurunan stunting sebenarnya adalah kewajiban sosial masyarakat secara umum. Apabila program ini jalan, kemungkinan penurunan stunting akan terus menurun, karena dikeroyok oleh banyak orang dan banyak pihak.

Pada 2021, prevalensi stunting di Kabupaten Bandung mencapai 31 persen, pada tahun 2022 turun menjadi 25 persen. Bupati Bedas menargetkan, pada 2024 prevalensi stunting bisa ditekan lagi turun hingga 16 persen.

Baca Juga: 5 Prioritas BUPATI BANDUNG dalam Penyusunan RPJPD 2025-2045, Nomor 3 Pembangunan Berbasis Riset dan Inovasi

“Kalau program bapak atau ibu angkat stunting sukses, saya optimis bisa terjadi penurunan minimal di sekitar 10 persen. Kalau misalnya ini lebih fokus lagi, saya yakin bisa zero stunting tahun depan,” ujar Bupati Bandung Dadang Supriatna lagi.***

Editor: Feby Syarifah

Sumber: Diskominfo Kabupaten Bandung


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah