Anak Buruh Tani Asal Garut Sukses Raih Gelar Doktor di UIN Bandung

- 23 Desember 2023, 13:20 WIB
Usep Suherman saat usai siding promosi doctor di UIN Sunan Gunung Djati Bandung tahun 2023./Dhilla Nuraeni Az-zuhri/ Galamedianews
Usep Suherman saat usai siding promosi doctor di UIN Sunan Gunung Djati Bandung tahun 2023./Dhilla Nuraeni Az-zuhri/ Galamedianews /

GALAMEDIANEWS - Pendidikan merupakan hak setiap orang. Namun dalam kehidupan ini, tak sedikit anak bangsa yang tak mampu menuntaskan cita-citanya untuk menyelesaikan pendidikan. Bahkan ada yang tak sempat mengenyam pendidikan formal sejak kecil hingga dewasa.

Faktornya beragam, bisa karena memang tidak minat untuk sekolah, atau ada pula yang punya semangat belajar namun tak mampu melanjutkan studi karena tak ada biaya. Tak mau terjerembab dalam jurang kebodohan yang kerap kali berujung kemiskinan karena tak mampu mengeyam pendidikan.

Baca Juga: dr Zaidul Akbar Ungkap Biang Penyakit Asam Urat yang Tak Disadari

Seperti halnya Usep Suherman, seorang anak buruh tani asal Kampung Cidatar, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut. Sejak kecil ia tinggal di bawah kaki Gunung Papandayaran dan Kaki Gunung Cikuray Kab.Garut. Namun ia bertekad keras mengejar cita-cita untuk dapat mengenyam pendidikan tinggi.

Ia merupakan putra ke 3 dari 4 bersaudara Bapak Alm. Endi dan Ibu Engkan. Sosoknya berhasil menambah daftar panjang inspirasi anak kurang mampu yang berhasil sekolah setinggi-tingginya sampai meraih gelar Doktor di bidang Pendidikan Islam konsentrasi Manajemen Pendidikan Islam.

Awal mula perjalanannya berawal tahun 1998, ia memberanikan diri untuk melanjutkan pendidikan dengan masuk ke Program studi Pendidikan Fisika Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam IKIP Bandung yang sekarang dikenal dengan UPI Bandung dan tahun 2000 ia masuk Program Studi Pendidikan Geografi di Fakultas Ilmu Sosial di universitas yang sama.

Mengingat orang tua secara ekonomi dengan keterbatasan untuk mendukung biaya perkuliahan, yang hanya seorang buruh tani yang menggarap kebun milik orang lain, ia memaksakan dirinya untuk kuliah sambil bekerja sehingga ia mendapatkan beasiswa untuk dapat menyelesaikan pendidikannya dengan 2 jurusan yang berbeda sekaligus.

Selain sambil bekerja, ia pun membagi waktunya untuk dapat mengikuti beberapa kegiatan organisasi di kampus untuk mengasah soft skill-nya sehingga ia dapat mengasah kepeduliaan terhadap kondisi sosial masyarakat.

Baca Juga: Hits dan Instagramable! 4 Tempat Wisata Jogja Ini Cocok untuk Libur Tahun Baru 2024 Bareng Keluarga

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x