Terdampak Pandemi, Kemenperin Jaga Produksi Industri Semen dan Pelumas

- 21 September 2020, 14:46 WIB
/

Manfaat lainnya adalah menciptakan pasar fleksibel yang berorientasi pada pelanggan, meningkatkan visibilitas status ketersediaan barang dan proses pengiriman, memberi informasi real time pada arus barang, transparansi berbagai informasi produk seperti kualitas dan asal barang, serta menurunkan biaya untuk menangani rantai pasokan yang kompleks. “Penerapan industri 4.0 dapat dilakukan secara bertahap dan disesuaikan dengan kebutuhan serta kesiapan industri,” tandasnya.

Di samping itu, seiring perkembangan teknologi, pelaku usaha juga dituntut untuk dapat menerapkan konsep industri hijau. Artinya, industri perlu menyelaraskan dengan kelestarian lingkungan hidup serta mengutamakan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya alam.

Baca Juga: Dinsos Garut Distribusikan Sembako di Dua Wilayah Terisolasi Covid-19

“Dalam tahun-tahun mendatang, dalam rangka meningkatkan daya saing di pasar global, modernisasi yang cepat dan proses produksi yang efektif, efisien dan ramah lingkungan akan menjadi titik kunci untuk pengembangan industri nasional,” terangnya.

Terkait hal tersebut, Kemenperin memberikan apresiasi kepada PT Solusi Bangun Indonesia Tbk yang telah memiliki komitmennya terhadap pemanfaatan teknologi modern dan penerapan industri hijau. Ini dibuktikan pada tahun 2019, perusahaan telah mendapatkan Sertifikat Industri Hijau dari Kemenperin.

“Dari hasil kunjungan, kami melihat produksi semen PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) Plant Cilacap, Jawa Tengah seluruhnya adalah Portland Composite Cement (PCC), yang merupakan jenis semen yang lebih ramah lingkungan karena lebih sedikit menggunakan klinker yang dalam proses pembuatannya cukup banyak mengemisikan gas CO2,” ungkap Khayam.

Baca Juga: Dianggap Mesum Warga, Baru Diresmikan Patung Pisces di Bundaran Mehdia Terpaksa Dibongkar

Plant Cilacap merupakan satu dari lima pabrik yang dimiliki PT SBI dengan kapasitas produksi sebesar 2,6 juta ton semen. Pada Januari 2019, melalui anak perusahaan BUMN PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, yakni PT Semen Indonesia Industri Bangunan (SIIB), resmi mengakuisisi saham mayoritas PT Holcim Indonesia Tbk dan mengganti nama perusahaan menjadi PT SBI dengan merek dagang Dynamix.

“Pada masa pandemi, peluang ekspor semen dan klinker masih terbuka. Hal ini dibuktikan dengan adanya ekspor ke beberapa negara seperti Australia, Bangladesh dan China. Pada kuartal I tahun 2020, volume penjualan ekspor semen dan klinker PT SBI meningkat 180,9 persen,” sebut Khayam.

Industri pelumas
Di sektor lainnya, Dirjen IKFT meninjau langsung aktivitas industri pelumas, PT Pertamina Lubricants di Cilacap, Jawa Tengah. “Kami memberikan apresiasi kepada Pertamina Lubricants yang telah menjadi pelopor dalam penerapan standardisasi produk dan penggunaan produk bersertifikat SNI. Sebagai perusahaan yang memiliki visi untuk menjadi perusahaan pelumas dunia, Pertamina Lubricants berkomitmen memberikan kualitas terbaik untuk konsumennya,” tuturnya.

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah