Unjuk Kekuatan Bomber Nuklir Supersonik, Amerika Permalukan Rusia Lewat Twitter

- 23 September 2020, 14:02 WIB
Ilustrasi bom nuklir
Ilustrasi bom nuklir /Pixabay/geralt/

GALAMEDIA - Militer Amerika mempermalukan Rusia melalui Twitter dengan membantah klaim Moskow  jika pesawat pembom strategis nuklir supersonik mereka baru saja memecahkan rekor dunia untuk penerbangan terlama.

Akhir pekan kemarin, media Rusia melaporkan duo pembom, Tu-160 Blackjack  mencatatkan rekor untuk penerbangan nonstop terpanjang pada hari Sabtu dengan total lebih dari 25 jam.

Baca Juga: Hati-Hati Jika Bermusuhan atau Memusuhi Orang Lain, Jantung Anda Taruhannya

“Dua awak Long-Range Aviation mencetak rekor baru untuk jarak dan durasi untuk  pembom rudal supersonik strategis Tu-160,” ujar Letnan Jenderal Sergey Kobylash, komandan Pasukan Dirgantara Rusia kepada TASS.

Pilot terbang tanpa henti selama lebih dari 25 jam dengan menempuh jarak lebih dari 20.000 kilometer. "Tidak ada yang pernah menerbangkan pesawat sejenis lebih lama dari ini," lanjutnya.

Dikutip Galamedia dari DailyMail, Rabu (23 September 2020) Tu-160 mampu membawa rudal jelajah konvensional berujung nuklir dengan jangkauan 3.410 mil dan terbang lebih dari 7.500 mil tanpa pengisian bahan bakar.

Tanpa menyinggung langsung klaim Rusia, cuitan Komando Strategis AS berikutnya dianggap sebagai tanggapan jika bukan sindiran.

Melalui akun resmi Twitter mereka memaparkan capaian militer sejenis dengan durasi lebih lama dari apa yang baru saja diklaim Moskow.



Dengan tagar #MondayMotivation, STRATCOM mencuitkan daftar tiga penerbangan nonstop pembom strategis yang terbang lebih lama dari pesawat pembom Rusia.

“Tahun 2014 B-1 Lancer terbang selama 30 jam berturut-turut; tahun 2001, B-2 Spirit mencatat waktu 44 jam berturut-turut di udara; dan B-52 Stratofortress terbang 45 jam sejak lepas landas dan mendarat pada tahun 1957.”

Sementara itu media Rusia mengungkap, dua pesawat Tu-160 lepas landas dari pangkalan di Engels pada hari Jumat.

Dari sana keduanya terbang lebih dari 12.427 mil ke arah timur melintasi Samudra Arktik dan Pasifik. Kemudian berbelok ke selatan dan kembali ke barat sebelum mendarat di Engels.

Kementerian Pertahanan Rusia kepada The Drive menyebut Tu-160s tiga kali mengisi bahan bakar di udara berkat  enam tanker Il-78 Midas.

Baca Juga: Hasil Penelitian, Kedelai Ternyata Dapat Menurunkan Risiko Kanker Payudara

Sementara itu Komandan NORAD, Jenderal Glen VanHerck mengatakan persaingan strategis koleksi militer berkapasitas nuklir menjadi tantangan tersendiri,

“Munculnya kembali persaingan strategis antarnegara dan pesaing yang secara terang-terangan menantang tatanan internasional yang bebas dan terbuka, mencirikan lingkungan keamanan global kita yang kompleks,” katanya.

Baca Juga: Jaksa Pinangki Pakai Hijab dan Baju Gamis Saat Diadili, Mulai Hijrah?

Bulan lalu, militer AS menuduh pilot pesawat tempur Rusia melakukan interseps yang berisiko dan tidak profesional. Intersepsi dilakukan  terhadap pembom B-52 berkemampuan nuklir yang tengah melakukan operasi rutin di Laut Hitam.

Pemerintah Rusia sendiri tidak sependapat dengan penilaian Amerika atas insiden tersebut. Kementerian Pertahanan di Moskow dalam sebuah pernyataan mengatakan B-52 Amerika mendekati perbatasan negara Federasi Rusia.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x