Network
Sebelumnya, pada Selasa (22/9) pagi, tim gabungan melakukan penyusuran wilayah di enam titik yang diperkirakan korban ditemukan.
Baca Juga: Hasil Penelitian, Kedelai Ternyata Dapat Menurunkan Risiko Kanker Payudara
Tim gabungan telah menyusun rencana lanjutan untuk mencari korban hilang dengan membentuk 12 tim dan perluasan titik pencarian, sedangkan korban luka, 10 warga telah dirujuk di rumah sakit setempat.
Sementara itu, data sementara per Selasa (22/9), pukul 23.00 WIB, BPBD setempat mencatat tiga kecamatan terkena dampak dengan 11 desa dan 11 kampung.
Daerah-daerah yang terkena dampak tersebut, antara lain Kecamatan Cicurug sebanyak lima Desa dan lima Kampung, meliputi Desa Cisaat atau Kampung Cipari, Pasawahan di Cibuntu, Cicurug di Aspol, Mekarsari di Kampung Nyangkowek dan Kampung Lio dan Bangbayang di Perum Setia Budi.
Baca Juga: Jaksa Pinangki Pakai Hijab dan Baju Gamis Saat Diadili, Mulai Hijrah?
Berikutnya adalah Kecamatan Parungkuda di dua Desa dan dua Kampung, meliputi Desa Langensari di Kampung Bojong Astana dan Kompa di Bantar.
Di Kecamatan Cidahu banjir bandang juga berdampak di empat Desa, empat Kampung, antara lain Desa Babakanpari di Kamping Bojong astana, Podokkaso Tengah di Bantar, Jayabakti di Cibojong dan Cidahu.
Hingga Selasa malam (22/9), total keluarga yang terkena dampak berjumlah 133 KK atau 431 jiwa, sedangkan sejumlah warga mengungsi ke saudara dan tetangga terdekat.
Sementara itu, banjir bandang yang terjadi sekitar pukul 17.00 WIB juga menyebabkan 47 rumah rusak berat, 41 rumah rusak sedang, 45 jembatan rusak ringan serta 5 jembatan rusak berat.
