NGERI! Angin Puting Beliung 'Hancurkan' Rancaekek dan Jatinangor

- 21 Februari 2024, 18:31 WIB
Tampak angin puting beliung dari tangkapan layar video warga yang menerjang wilayah industri di Jatinangor Kabupaten Sumedang.
Tampak angin puting beliung dari tangkapan layar video warga yang menerjang wilayah industri di Jatinangor Kabupaten Sumedang. /kabar-priangan.com/DOK tangkap layar/



GALAMEDIANEWS - Peristiwa angin puting beliung terjadi di wilayah Rancaekek Kabupaten Bandung dan Jatinangor Kabupaten Sumedang, Rabu, 21 Februari 2024.

Terjangan angin puting beliung berhasil diabadikan warga melalui video yang banyak beredar luar di media sosial.

Dengan kecepatan tinggi, angin puting beliung tampak membawa material mudah terbang setinggi puluhan meter. Angin puting beliung terlihat membawa material dari rumah-rumah yang dilewatinya.

Baca Juga: Segera Tayang! Sinopsis Avatar: The Last Airbender, Live Action Terbaru Paling Ditunggu, Serangan Negara Api

Dalam video lain, diperlihatkan truk-truk terguling karena saking kencangnya skala puting beliung tersebut.

Dikabarkan sejumlah rumah dan ruko minimarket alami kerusakan. Angin puting beliung bergerak di sepanjang jalan Raya Nasional Bandung-Garut yang dari Barat ke Timur.

Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Bandung, Teguh Rahayu mengatakan, angin puting beliung yang terjadi di wilayah Jatinangor turut berdampak ke pemukiman warga dan salah satu pabrik tekstil.

"Angin puting beliung mengakibatkan atap rumah warga di Kec Jatinangor berterbangan. Angin puting beliung merobohkan pagar PT. Kahatex, ini berdasarkan beberapa informasi yang masuk," ujar Rahayu, Rabu, 21 Februari 2024.

Baca Juga: Menjadi Unggulan Nasional, 8 SMA Terbaik di Kota Malang Bisa Menjadi Pilihan Sekolah Saat PPDB 2024

Dari hasil analisis cuaca sementara, Rahayu memastikan, suhu muka laut di sekitar wilayah Indonesia relatif hangat. Hal itu mendukung penambahan suplai uap air ke wilayah Indonesia termasuk wilayah Jawa Barat dan sekitarnya.

"Itu juga selaras dengan kelembapan udara di lapisan 850-500 mb yang relatif basah yakni antara 45-95%," ucapnya.

Selain itu, Rahayu menambahkan, terpantau juga adanya sirkulasi siklonik di Samudera Hindia barat Pulau Sumatera yang mengakibatkan terbentuknya area netral poin dengan area pertemuan dan perlambatan angin (konvergensi) serta belokan angin (shearline) berada di sekitar wilayah Jawa Barat.

"Kondisi ini mampu meningkatkan pertumbuhan awan disekitar wilayah konvergensi dan belokan angin tersebut," jelasnya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat mengaku sedang mengecek dampak dari kerusakan angin puting beliung tersebut.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x