Pemilahan Sampah Rumah Tangga di TPS Belum Optimal, Sampah Organik dan Anorganik Masih Bercampur Aduk

- 5 Maret 2024, 02:29 WIB
Sejumlah pekerja tengah memilah sampah pada mesin "Gibrig", di TPS Jalan Indramayu Antapani, Kota Bandung, Senin (4/3) kemarin. Proses pemilahan tersebut dinilai belum opyimal, sehingga menyebabkan masiih bercampur aduknya sampah organik dan anorganik yang dibuang ke TPA""
Sejumlah pekerja tengah memilah sampah pada mesin "Gibrig", di TPS Jalan Indramayu Antapani, Kota Bandung, Senin (4/3) kemarin. Proses pemilahan tersebut dinilai belum opyimal, sehingga menyebabkan masiih bercampur aduknya sampah organik dan anorganik yang dibuang ke TPA"" /Bambang Priambodo/Galamedianews/Galamedianews.com

 

 

GALAMEDIANEWS - Proses pemilahan sampah rumah tangga di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Jalan Indramayu, Antapani, Kota Bandung, hingga saat ini dinilai belum optimal. Tentu saja hal itu menyebabkan masih bercampur aduknya sampah organik dan anorganik yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, Cipatat, Kab. Bandung Barat.

Menurut petugas pelaksana proses pemilahan sampah di TPS Jalan Indramayu, Lucky belum optimalnya proses pemilahan tersebut disebabkan oleh berbagai kendala.

"Meskipun di sini ada dua mesin gibrig atau mesin pemilah sampah, namun seringkali kita kewalahan oleh banyaknya sampah yang masuk ke TPS. Selain itu ada beberapa kendala lainnya hingga proses pemilahan belum optimal," ujarnya, Senin kemarin.

Baca Juga: Sampah Rumah Tangga di Kota Bandung Masih Campur Aduk, Simak, Jenis-Jenis Sampah Yang Sampai di TPS dan TPA

Dia menambahkan, dalam sehari keberadaan dua mesin pemilah tersebut mampu mensortir sekitar empat hingga delapan ton sampah, sedangkan volume sampah yang masuk ke TPS itu bisa dua kali lipatnya.

Selain itu, terkadang truk pengangkut sampah juga mengalami kendala teknis, sehingga banyaknya volume sampah seringkali langsung dimuat ke dalam truk tanpa menjalani proses pemilahan terlebih dahulu.

"Namun yang jelas kita sudah bekerja seoptimal mungkin, meskipun terkadang gaji para pekerja di sini juga suka telat," tuturnya yang diamini pekerja pemilah sampah lainnya.

Halaman:

Editor: H. Bambang Priambodo

Sumber: ANTARA Wawancara Nestle


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x