Kepresidenan AS menyebut serangan itu "mengerikan" namun mengatakan tidak ada indikasi adanya kaitan dengan perang di Ukraina. Kedutaan Besar AS telah mengatakan dua minggu sebelum serangan bahwa ada risiko “ekstremis” menargetkan pertemuan massal di Moskow, termasuk konser.
Sementara Uni Eropa menyatakan, “terkejut dan terkejut dengan laporan serangan teroris di Balai Kota Crocus di Moskow,” kata juru bicara blok tersebut.
"Gambar-gambar dari Moskow malam ini sangat mengerikan. Pikiran kami tertuju pada para korban dan mereka yang terluka serta rakyat Rusia," tulis Kementerian Luar Negeri Prancis di X.
Serangan itu terjadi hanya beberapa hari setelah Presiden Vladimir Putin memperkuat kekuasaannya di negara tersebut melalui pemilu yang sangat terencana.***